TIMES BALI, BALI – Pengurus PHRI BPC Tabanan periode 2024-2029 hari ini dikukuhkan dan dihadiri langsung oleh Bupati Tabanan di Tabanan, Senin (29/4/2024).

Sebagai lumbung berasnya Bali, Kabupaten Tabanan yang dikenal kaya sumber daya yang amat beragam mengingat destinasi pariwisata favorit banyak ditemui di Tabanan, belum lagi warisan destinasi spiritualnya.

Tabanan juga tidak bisa lepas dari potensi pariwisatanya dimana daerah tersebut mempunyai hampir semua yang dibutuhkan bisnis pariwisata, dari potensi alam, budaya, destinasi, spritual, dan banyak lagi lainnya.

Pariwisata selalu berbicara terkait 4A yaitu, Attraction, Amenities, Accesbility, dan Ancellary, disamping 3P (Produk, Pelayanan, dan Pengelolaan).

Tabanan mempunyai semuanya, jadi tinggal bagaimana sekarang memaksimalkan peran serta, baik dari pemerintah sendiri dan seluruh stakeholder yang ada di Tabanan.

Perhelatan hari ini di Umadhatu resort, Megati Tabanan adalah pengukuhan pengurus PHRI BPC Tabanan periode 2024 -2029 yang diharapkan mampu menjadi mitra pemerintah untuk menggeliatkan kembali potensi Tabanan dan memajukan pariwisata di bumi Tabanan.

Pengurus PHRI BPC Tabanan terpilih secara aklamasi yang terdiri dari para tokoh dan pelaku pariwisata, tokoh pendidikan, dan para pemilik usaha di Tabanan.

Anggota PHRI BPC Tabanan berjumlah sementara 18, yang masih proses 3 dan diharapkan akan terus bertambah ke depannya.

Pengukuhan dihadiri oleh Bupati Tabanan yang diwakili Kadis Pariwisata Tabanan, Ketua PHRI BPD Provinsi Bali, Prof Tjok Oka Sukawati, tokoh masyarakat, pengusaha, dan dari lembaga pendidikan. Disamping acara pengukuhan, perhelatan ini juga diramaikan dengan expo dari rekan-rekan industri yang menjadi mitra bisnis selama ini.

Ketua PHRI Kabupaten Tabanan terpilih, I Nyoman Sugiarta usai pengukuhan mengatakan bahwa PHRI Tabanan harus bangkit, bertumbuh, dan berdaya guna untuk Bali.

"Saya berterimakasih atas kepercayaannya terhadap PHRI dalam membangun pariwisata di Bali," tuturnya.

Ia berharap PHRI dan Pemerintah Kabupaten Tabanan dapat berjalan seiringan untuk memajukan dunia pariwisata di Bali.

"Semoga kita bisa duduk bersama, bukan saling menyalahkan namun untuk menjaga alam dan potensi pariwisata di Kabupaten Tabanan," ujarnya.

Prof. Tjok Oka Sukawati selaku Ketua PHRI Bali menyampaikan bahwa pengukuhan pengurus PHRI Tabanan ini sangat penting dalam menghadapi dinamika pariwisata di Bali.

"Saat ini kita sedang menghadapi pariwisata yang sangat luar biasa sehingga sangat penting bagi kita untuk memikirkan bersama, " Jelasnya.

Peningkatan jumlah kunjungan yang luar biasa namun anomali nya adalah berbagai pengusaha yang digeluti warga lokal kini kebanyakan diambil alih oleh WNA.

"Inilah anomali yang terjadi manakala pertumbuhan pariwisata tak terkontrol dimana banyak pendatang WNA yang berinvestasi di Bali tanpa pengawasan yang ketat dari pemerintah," katanya.

Menurutnya, ini menjadi persoalan besar bagi para pelaku industri pariwisata lokal yang ketahanannya dikhawatirkan akan rapuh.

"Maka dengan keberadaan PHRI di Tabanan khususnya merupakan kesempatan yang baik untuk membangkitkan kembali pariwisata di Bali," katanya. (*)