TIMES BALI, JAKARTA – OpenAI baru saja meluncurkan model AI terbaru mereka, Chat GPT-4o, bersama dengan versi desktop dari ChatGPT dan antarmuka pengguna yang diperbarui. Peluncuran ini merupakan langkah terbaru OpenAI untuk memperluas penggunaan chatbot populernya, termasuk untuk pengguna di Indonesia.

Mira Murati, kepala teknologi OpenAI, mengumumkan dalam acara yang disiarkan langsung bahwa model baru ini, GPT-4o, memiliki kecepatan yang lebih tinggi dan kemampuan yang ditingkatkan dalam teks, video, dan audio. Model ini juga akan memungkinkan pengguna untuk melakukan video chat dengan ChatGPT di masa mendatang. 

Namun, yang paling menarik adalah arti dari huruf "o" di GPT-4o. Huruf "o" pada GPT-4o berarti "omni". Kata ini mencerminkan kemampuan model ini untuk menangani 50 bahasa berbeda dengan kecepatan dan kualitas yang lebih baik. 

Dengan kemampuan multibahasa ini, pengguna di Indonesia dapat menikmati layanan ChatGPT dengan lebih efisien dan dalam bahasa yang mereka pilih. Murati menekankan bahwa GPT-4o dua kali lebih cepat dan setengah biaya dari GPT-4 Turbo, menjadikannya solusi yang lebih ekonomis dan efisien bagi pengguna.

Tim OpenAI mendemonstrasikan berbagai kemampuan baru dari model ini. Termasuk kemampuannya dalam mode audio. Salah satu demonstrasi menunjukkan bagaimana model ini dapat membantu menenangkan seseorang sebelum pidato publik dengan merasakan emosi pengguna dan merespons dengan cepat. 

"Halo, apa kabar? Bagaimana saya bisa membuat hari Anda lebih cerah hari ini?" kata mode audio ChatGPT ketika seorang pengguna menyapanya.

OpenAI berencana untuk menguji Mode Suara dalam beberapa minggu mendatang, dengan akses awal untuk pelanggan berbayar ChatGPT Plus. Dalam sebuah posting blog, OpenAI juga menyebutkan bahwa model baru ini dapat merespons permintaan audio pengguna "dalam waktu 232 milidetik, dengan rata-rata 320 milidetik, yang mirip dengan waktu respons manusia dalam percakapan."

Selain itu, model baru ini juga dapat berfungsi sebagai penerjemah dalam mode audio. Demonstrasi menunjukkan alat ini dapat mendengarkan Murati berbicara dalam bahasa Italia sementara peneliti OpenAI, Mark Chen, berbicara dalam bahasa Inggris, dan menerjemahkan ke dalam bahasa masing-masing saat mereka berbicara.

Dengan peluncuran ini, OpenAI, yang didukung oleh Microsoft, terus berada di garis depan pasar AI generatif. Peluncuran ini juga menandai salah satu pengumuman terbesar perusahaan sejak peluncuran ChatGPT Enterprise pada bulan Agustus lalu. GPT-4o akan tersedia melalui API OpenAI, memungkinkan pengembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk mulai membangun aplikasi menggunakan model baru ini.

Sebagai bagian dari strategi mereka untuk tetap kompetitif, OpenAI juga menyoroti kemitraan mereka dengan Nvidia. Murati mengakhiri acara dengan berterima kasih kepada CEO Nvidia, Jensen Huang, dan timnya karena telah menyediakan GPU yang diperlukan untuk mendukung teknologi OpenAI.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim OpenAI yang luar biasa, dan juga terima kasih kepada Jensen dan tim Nvidia karena telah menyediakan GPU paling canggih untuk memungkinkan demo ini hari ini," kata Murati.

Dengan peluncuran GPT-4o, OpenAI tidak hanya memperluas kemampuan teknologinya tetapi juga membawa lebih banyak peluang bagi pengguna di Indonesia dan seluruh dunia untuk memanfaatkan kecanggihan AI dalam kehidupan sehari-hari. (*)