TIMES BALI, JAKARTA – OpenAI baru-baru ini meluncurkan SearchGPT, sebuah mesin pencari berbasis kecerdasan buatan yang diklaim mampu menyaingi dominasi Google di dunia mesin pencari. Dengan banyaknya fitur inovatif yang ditawarkan, pertanyaan pun muncul: apakah SearchGPT benar-benar lebih unggul dibandingkan Google? 

Peneliti AI pada Akademi AI Indonesia (AAI), M. Theofany Aulia, mencermati kelebihan masing-masing antara SearchGPT dan Google Search. Apa saja? 

Pengalaman Pengguna yang Berbeda

Menurut Theo, sapaan akrab Theofany Aulia, salah satu keunggulan utama SearchGPT adalah pendekatan interaktifnya dalam memberikan hasil pencarian. "SearchGPT tidak hanya menampilkan daftar tautan seperti Google, tetapi memberikan ringkasan informasi yang lebih mudah dipahami pengguna," jelas Theo. 

"Hal ini membuat pengguna lebih cepat mendapatkan jawaban yang mereka butuhkan tanpa harus membuka banyak tautan," tambah mahasiswa Magister AI UGM Yogyakarta ini.

Fitur interaktif SearchGPT memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan lanjutan, mirip dengan penggunaan chatbot ChatGPT. "Ini memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan personal. Pengguna bisa terus menggali informasi terkait tanpa harus memulai pencarian baru," jelas Theo.

Hasil Penelusuran yang Lebih Spesifik

SearchGPT dirancang untuk memberikan hasil yang lebih spesifik dan relevan. Misalnya, saat mencari informasi tentang acara atau lokasi tertentu, SearchGPT memberikan detail yang lebih mendalam, termasuk waktu dan titik lokasi yang relevan.

"Pendekatan ini berbeda dengan Google yang lebih fokus pada menyediakan berbagai tautan dari berbagai sumber," kata Theo.

Fitur Visual dan Real-Time

Fitur "visual answer" pada SearchGPT juga menjadi nilai tambah. Hasil penelusuran dapat ditampilkan dalam bentuk video dari YouTube melalui Sora AI, memberikan konten visual yang memperkaya informasi yang diterima pengguna. 

"Fitur itu menjadi salah satu inovasi yang menarik dan menambah nilai pengalaman penggunanya," ungkap Theo.

Selain itu, kemampuan penelusuran real-time pada SearchGPT memastikan bahwa pengguna selalu mendapatkan informasi terbaru dan akurat. "Real-time search sangat penting terutama untuk topik-topik yang terus berkembang," jelasnya.

Prototipe yang Menjanjikan

Meski saat ini masih dalam tahap prototipe, SearchGPT telah menarik perhatian dengan membuka akses awal bagi 10.000 pengguna terpilih. Theofany melihat ini sebagai langkah strategis untuk mendapatkan umpan balik yang berharga guna menyempurnakan layanan ini. "Umpan balik dari pengguna awal akan sangat membantu dalam memperbaiki dan meningkatkan performa SearchGPT sebelum peluncuran resmi."

Masa Depan SearchGPT dan Google

Menurut Theo, Google masih memiliki keunggulan dalam hal ekosistem yang luas dan beragam layanan yang terintegrasi, seperti Google Maps, Google Drive, dan lainnya. Namun, SearchGPT menawarkan pendekatan baru yang bisa menarik pengguna yang mencari pengalaman pencarian yang lebih personal dan interaktif.

"Integrasi SearchGPT dengan ChatGPT di masa depan akan menjadi langkah yang signifikan," tandas Theo. 

"Ini akan memberikan pengguna kemampuan untuk melakukan pencarian dan berinteraksi dengan AI dalam satu platform," tambahnya.

Alumnus Filkom UB Malang ini menyimpulkan, baik SearchGPT maupun Google memiliki keunggulan masing-masing. SearchGPT menawarkan pengalaman pencarian yang lebih interaktif dan spesifik, dengan fitur visual dan real-time yang menarik. Sementara itu, Google memiliki ekosistem yang kuat dan berbagai layanan yang sudah sangat familiar bagi pengguna.

"Pada akhirnya, pilihan antara SearchGPT dan Google akan tergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna," simpul Theo. 

"Bagi mereka yang menginginkan pencarian yang lebih mendalam dan personal, SearchGPT bisa menjadi alternatif yang menarik. Namun, bagi mereka yang lebih memilih ekosistem yang luas dan integrasi layanan, Google masih menjadi pilihan utama," tambahnya. (*)