TIMES BALI, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio menyerukan agar Hamas dibasmi.
Seruan yang disampaikan di X itu menyusul terbunuhnya empat sandera yakni seorang ibu Shiri Bibas dan kedua anaknya yang masih balita, yakni Kfir Bibas dan Ariel Bibas.
Namun setelah jenazah dikembalikan Hamas dan diterima pihak Israel kemudian dilakukan uji forensik, hanya Kfir Bibas dan Ariel Bibas yang teridentifikasi. Sedangkan wanita yang dikembalikan itu bukan Shiri Bibas.
Militer Israel seperti dilansir Times of Israel juga telah memberi tahu keluarga Bibas, bahwa jasad Ariel Bibas dan Kfir Bibas telah teridentifikasi setelah jasad mereka diserahkan kepada Israel oleh Hamas pada hari Kamis kemarin.
"Namun, jenazah ketiga yang juga dilakukan uji forensik di Institut Forensik Abu Kabir, bukanlah jenazah ibu mereka, Shiri Bibas," kata Pasukan Pertahanan Israel.
Para spesialis di Abu Kabir tidak bisa mengidentifikasi jenazah wanita tersebut.
"Pihak berwenang, dengan menggunakan bukti forensik dan intelijen, menilai bahwa kedua anak laki-laki itu "dibunuh secara brutal" oleh Hamas pada bulan November 2023," kata IDF.
Sebelumnya Hamas mengklaim bahwa kematian ibu dan kedua anaknya itu akibat serangan udara tentara Israel sendiri saat melakukan penyerbuan di Gaza Ariel berusia 4 tahun dan Kfir berusia 10 bulan saat mereka terbunuh.
"Ini adalah pelanggaran yang sangat serius oleh Hamas, yang diharuskan oleh perjanjian untuk memulangkan empat sandera yang tewas. Kami menuntut Hamas untuk memulangkan Shiri beserta semua sandera kami," kata IDF.
"Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kematian keluarga Bibas di masa sulit ini dan akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memulangkan Shiri dan seluruh sandera ke rumah sesegera mungkin," kata IDF.
Menulis di X sebelum berita tersiar bahwa Hamas tidak mengembalikan jenazah Shiri Bibas, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyerukan agar Hamas dibasmi.
“Pada 7 Oktober 2023, Hamas telah menculik seorang ibu, anaknya, bayi laki-lakinya, dan seorang pria berusia 83 tahun lalu membunuh mereka," tulisnya.
"Lebih dari 500 hari kemudian, Hamas mengembalikan mereka ke Israel dalam peti mati. Kami menyampaikan simpati terdalam kami kepada keluarga korban yang telah mengalami hal yang tak terbayangkan," tulis Rubio.
"Hamas adalah kejahatan, kejahatan murni dan harus diberantas. Semua sandera harus pulang sekarang," tulis Rubio lagi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menlu AS Marco Rubio Serukan Agar Hamas Diberantas
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |