TIMES BALI, JAKARTA – Dalam upaya memitigasi risiko gempa megathrust, Nuraini Rahma Hanifa, peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menegaskan pentingnya persiapan yang menyeluruh melibatkan semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
Dalam sebuah sesi gelar wicara daring di Jakarta, Senin, (2/9/2024) Hanifa menyatakan bahwa Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk meningkatkan kesiapan menghadapi bencana besar ini.
Menurutnya, saat ini ada 15 segmen megathrust yang membentang dari sepanjang pesisir barat Sumatera Selatan, Jawa, sampai selatan Bali, NTT, NTB, di Utara Sulawesi, dan Utara Papua. Potensi magnitudo-nya bisa sampai 9. "Secara jujur, kayaknya kita masih punya banyak PR untuk meningkatkan kesiapan kita," katanya dalam gelar wicara yang diikuti secara daring di Jakarta.
Menurut Hanifa, kepanikan adalah salah satu faktor utama yang berkontribusi pada tingginya angka korban jiwa saat terjadi bencana. Dalam kasus gempa bumi, kepanikan sering kali dipicu oleh ketidakpastian mengenai ketahanan bangunan, yang membuat warga berlarian dalam keadaan tidak teratur.
Hanifa mencontohkan Jepang sebagai referensi positif. Bangunan di sana didesain dengan standar ketahanan gempa yang ketat, memberikan rasa aman dan mengurangi kepanikan di kalangan warganya. Sebaliknya, di Indonesia, kurangnya kepercayaan terhadap kekuatan struktur bangunan dan rasa takut yang mengakar, seperti yang terlihat pasca-gempa Aceh 2004 yang disertai tsunami, menambah tingkat kepanikan.
Untuk mengurangi dampak bencana, Hanifa merekomendasikan penerapan solusi berbasis sains, teknologi, dan inovasi. Ini termasuk pengembangan rumah tahan gempa dan modernisasi sistem peringatan dini, disertai dengan pendidikan mengenai jalur evakuasi kepada masyarakat.
Dengan langkah-langkah tersebut, Hanifa berharap bisa mengurangi kepanikan dan meningkatkan kesiapan menghadapi potensi gempa megathrust di masa depan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: BRIN Ingatkan Kesiapan Indonesia Menghadapi Gempa Megathrust
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |