https://bali.times.co.id/
Ekonomi

Pengiriman Sampai Luar Jawa, Petani Bunga Krisan di Poncokusumo Malang Sukses Raup Cuan

Minggu, 19 Januari 2025 - 15:44
Pengiriman Sampai Luar Jawa, Petani Bunga Krisan di Poncokusumo Malang Sukses Raup Cuan Tampak petani sukses bunga krisan, Deni Wijaya Kusuma, asal Wonorejo, Poncokusumo, Kabupaten Malang, menyiapkan bunga siap kirim miliknya. (Foto: Amin/TIMES Indonesia)

TIMES BALI, MALANG – Budidaya pertanian bunga krisan banyak didapati di wilayah Poncokusumo, Kabupaten Malang. Seperti yang dijalani petani muda Deni Wijaya Kusuma (38), asal Desa Wonorejo, Poncokusumo. 

Budidaya bunga krisan sampai penjualan yang dikelolanya, bernama Mekarsari Florist (MKF), yang berasa di jalan utama Desa Wringinanom, Poncokusumo, Kabupaten Malang. 

Kepada TIMES Indonesia, Deni Wijaya mengaku menjalankan budidaya pertanian bunga krisan belum genap 10 tahun, tepatnya memulai pada 2016 silam. 

Sampai saat ini ia menyebut sudah menjalankan sampai 42 tempat usaha, di mana 24 tempatnya di antaranya dikelola sendiri, baik di lahan pribadi, sewa, maupun kerja sama dengan pemilik lahan.  Sisanya, 18 tempat dilakukan dengan pola kemitraan dengan membedayakan petani lokal lain. 

Petani-2.jpg

"Pertanian bunga krisan ini Saya jalani sudah 8 tahun lalu, sedangkan yang kemitraan dengan petani lokal dibawah naungan MKF, sudah sejak 6 tahun ke belakang," terangnya, saat ditemui belum lama ini. 

Upaya membangkitkan usaha petani secara bersama-sama budidaya krisan ini, ia mengaku menekankan prinsip kejujuran dan kemitraan. Sehingga, Deni pun tak menerima tawaran investor dalam menjalankan usahanya tersebut. 

Dari tempat usaha yang dikelolanya sendiri, terdiri dari tempat pembibitan, produksi budidaya, sampai tempat penjualan. Yakni, tersebar di 6 wilayah dusun, seperti di Dusun Kunci, Dusun Besuki, Duwet, dan Dusun Wates. 

Di wilayah Desa Wringinanom Poncokusumo misalnya, menurutnya di lahan MKF terdapat tempat produksi dalam demplot. Sehari-hari, ia mengaku melakukan perawatan dari bibit pohon hingga berbunga warna-warni krisan. 

Dikatakan Deni, menjalankan usaha pertanian bunga krisan bisa dengan modal awal minim, namun hasilnya bisa maksimal. Terlebih, bunga krisan punya siklus tanam yang bagus, bisa dalam waktu per tiga bulan atau 3 kali panen dalam setahun. 

Menurutnya, dengan modal produksi budidaya Rp 1,2 juta sampai 1,5 juta per 1 ribu bibit, bisa menghasilkan bunga petik krisan, dengan harga per ikatnya bisa terjual Rp. 12.000.

"Jika dihitung keseluruhan, kami menghasilkan hingga 1,3 juta ikat bunga krisan yang siap kirim. Pernah, tertinggi bisa mengirimkan sampai 1.500 ikat ke Denpasar, Bali," ungkapnya. 

Selama ini, bunga krisan hasil produksinya dan petani lokal tidak hanya untuk pembeli Kabupaten Malang, namun juga sampai luar Jawa, seperti ke Kalimantan dan Bali.  "Pernah juga ada permintaan sampai Papua, namun tidak bisa. Karena kami kesulitan kargo dan pengiriman," terangnya. 

Petani-3.jpg

Meski demikian, untuk memenuhi permintaan pengiriman, menurutnya hasil produksi usaha bunga yang telah digelutinya selama ini masih kurang. Ini belum termasuk memenuhi permintaan untuk dekorasi rangkaian bunga. 

Dikatakan, ada 32 varietas bunga krishan yang dibudidayakan, dari total 47 varietas. Sedangkan, jenis krishan hanya ada dua, jenis aster dengan bunga banyak dan jenis standar atau biasa. Pilihan varietas yang diproduksi, memilih jenis baru dan lebih diminati pasar konsumen. 

"Alhamdulillah, hasilnya (bunga krishan) bisa optimal sekarang. Kendala utama lebih pada kondisi cuaca ekstrem, ketika curah hujan terlalu tinggi. Kalau soal hama, bisa teratasi dengan cara dan obat yang ada," pungkas Deni Wijaya. (*)

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bali just now

Welcome to TIMES Bali

TIMES Bali is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.