TIMES BALI, JAKARTA – Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi mengadopsi resolusi Hari Danau Sedunia (World Lake Day) yang akan diperingati setiap 27 Agustus. Resolusi tersebut diadopsi secara konsensus pada Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York, Kamis (12/12/2024).

Resolusi Hari Danau Sedunia diajukan oleh Indonesia dan mendapat dukungan luas dari 73 negara, termasuk negara-negara ASEAN, Rusia, China, Kenya, dan Uni Emirat Arab.

Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Hari Prabowo, menyatakan bahwa Hari Danau Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya pengelolaan danau secara berkelanjutan.

Menurutnya, danau sering terabaikan dalam isu lingkungan, meskipun memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari.

“Resolusi World Lake Day merupakan penegasan komitmen global untuk melindungi danau, sekaligus melindungi lingkungan dan penghidupan yang berkelanjutan,” ujar Hari Prabowo dalam pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (13/12/2024).

Dia merasa prihatin, danau kerap kali terabaikan dalam pembahasan isu lingkungan. Padahal, kerusakan danau berdampak pada kesejahteraan global dan dapat menghambat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Hari menyoroti fakta bahwa banyak danau besar di dunia yang menyusut, padahal danau menyumbang 90 persen air tawar dunia. Danau juga memiliki peran strategis dalam sektor pertanian, energi, dan pariwisata.

Oleh karena itu, Hari Danau Sedunia hendak mengingatkan masyarakat dunia supaya lebih peduli terhadap pengelolaan danau secara berkelanjutan yang menjadi kunci bagi perlindungan air tawar dunia, keanekaragaman hayati, ketahanan pangan, dan ekosistem dunia.

Usulan Hari Danau Sedunia merupakan tindak lanjut dari Forum Air Dunia (World Water Forum/WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali pada Mei 2024. Salah satu poin dari Deklarasi Tingkat Menteri WWF adalah mengusulkan Hari Danau Sedunia kepada PBB.

Kemlu RI menyoroti dukungan dunia terhadap usulan Indonesia ini merupakan satu lagi keberhasilan diplomasi dan mempertegas karakter Indonesia sebagai “pembangun jembatan” bagi komunitas internasional.

“Dukungan terhadap resolusi ini menegaskan komitmen Indonesia untuk memimpin aksi global dalam isu lingkungan hidup dan keberlanjutan,” terang Kemenlu RI. (*)