TIMES BALI, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menetapkan status siaga dan waspada untuk 15 daerah. Menurut informasi yang diperoleh dari situs resmi BMKG, 13 daerah yang berada dalam status waspada dan berpotensi mengalami cuaca ekstrem yaitu Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Selain itu, BMKG juga menyebut wilayah Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua Barat, dan Papua juga dalam status waspada.

BMKG juga memperingatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa mempengaruhi Denpasar, Bali, Jakarta Pusat, Jambi, Bandung di Jawa Barat, Semarang, dan Ambon di Maluku. Prediksi BMKG juga menunjukkan kemungkinan hujan disertai petir di Bandar Lampung dan Bengkulu pada pagi hingga siang hari.

Kota-kota lainnya, seperti Serang di Banten, Yogyakarta, Gorontalo, Semarang, dan Surabaya, diprediksi akan berawan pada pagi dan malam hari. Sementara untuk DKI Jakarta, diperkirakan akan hujan berawan hingga sedang pada pagi hingga siang hari, dan cerah berawan dengan kelembaban 80-90 persen pada malam hari, dengan suhu berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celsius.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyoroti potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana di sebagian besar wilayah dalam satu minggu ke depan. "Hal ini dipicu oleh intervensi bibit siklon tropis," ucapnya, Rabu (3/4/2024). 

Menurutnya, terdapat tiga bibit siklon tropis yang perlu dimonitor, yaitu Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P yang berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia, yang berpotensi mempengaruhi wilayah Indonesia bagian selatan.

Berdasarkan analisis meteorologi, diketahui bahwa Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56-65 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon tropis pada kategori sedang-tinggi.

Sementara Bibit Siklon Tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 15-20 knots (28-37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999.9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis.

Begitu juga dengan Bibit Siklon Tropis 93P yang memiliki kecepatan angin maksimum 20-25 knots (37-46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis. (*)