TIMES BALI, JAKARTA – Kementerian Pariwisata resmi meluncurkan Wonderful Indonesia Wellness (WIW) 2025, sebuah ajang promosi wisata kebugaran khas Nusantara yang akan digelar sepanjang 1–30 November 2025 di Surakarta dan Yogyakarta.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut WIW sebagai momentum penting bagi Indonesia untuk menampilkan wajah baru pariwisata yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga menenangkan dan menyehatkan.
“Inilah peluang bagi Indonesia untuk memperkenalkan diri dengan cara yang lebih visioner, sebagai negeri yang tidak hanya indah untuk dikunjungi, tetapi juga menyehatkan, menenangkan, dan menginspirasi,” kata Widiyanti saat peluncuran WIW 2025 di Jakarta, Rabu (17/8).
WIW 2025 merupakan hasil kolaborasi Kementerian Pariwisata dengan Keraton Kasunanan Hadiningrat Surakarta serta Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY. Agenda ini menggabungkan dua festival besar, yakni Jogja Cultural Wellness Festival (JCWF) 2025 dan Royal Surakarta Wellness Festival (RSWF) 2025. Fokusnya adalah memperkenalkan tradisi, budaya, dan layanan wisata kebugaran di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Filosofi Keseimbangan dan Penyembuhan
Ketua BPPD DIY sekaligus Ketua JCWF 2025, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, menjelaskan bahwa akar tradisi kebugaran Yogyakarta bertumpu pada falsafah hidup yang menekankan harmoni.
“Keseimbangan antara manusia dan alam serta harmoni dalam interaksi sosial dan spiritual terangkum dalam tema Salarasing Urip, Wiraga, Wirasa, Wirama—Kesatuan Hidup, Raga, Rasa, dan Irama,” tutur GKR Bendara.
Sementara itu, Gusti Raden Ayu Putri Purnaningrum, Pemimpin Proyek RSWF, menegaskan bahwa kebugaran adalah sarana istirahat sekaligus penyembuhan dari hiruk pikuk kehidupan modern.
“Konsep ini selaras dengan falsafah Titi, Ngadi, Ngusadi dari Keraton Surakarta, yang bermakna penyelesaian problem kehidupan harus disertai upaya menyembuhkan dan menghargai diri sendiri,” jelasnya.
Wisata Kebugaran: Tren Global yang Berkembang
Menteri Pariwisata menilai tren pariwisata global kini bergerak ke arah pengalaman yang autentik, menyembuhkan, dan transformatif.
“Wisatawan rela membayar lebih untuk terapi herbal, makanan sehat, pengalaman spiritual, dan layanan kebugaran. Indonesia punya posisi unik untuk menjawab kebutuhan ini,” ucap Widiyanti.
Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata, Vinsensius Jemadu, menambahkan bahwa WIW membawa visi besar untuk menempatkan Indonesia sebagai pusat kegiatan kebugaran dunia.
“Kami ingin menjadikan Indonesia sebagai panggung wellness berkelas dunia dengan menampilkan budaya hidup sehat dan bugar khas Nusantara,” ujarnya.
Ekonomi Kebugaran Indonesia di Peta Dunia
Data Global Wellness Institute (GWI) 2023 mencatat, nilai ekonomi kebugaran global mencapai 6,32 triliun dolar AS dan diproyeksikan tumbuh 7,44 persen per tahun hingga 9,68 triliun dolar AS pada 2029.
Indonesia sendiri tercatat sebagai penyumbang ekonomi kebugaran tertinggi di Asia Tenggara, dengan kontribusi 56,4 miliar dolar AS. Secara regional, Indonesia menempati posisi keenam terbesar di kawasan Asia Pasifik.
Dengan capaian tersebut, penyelenggaraan WIW 2025 diharapkan tidak hanya mengangkat potensi budaya dan tradisi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi utama wisata kebugaran di panggung internasional.
“Dengan semangat kolaborasi, mari kita bawa Indonesia sebagai pusat wellness berkelas dunia—kebanggaan bangsa sekaligus daya tarik dunia,” pungkas Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Indonesia Gelar Wonderful Indonesia Wellness 2025, Perkuat Daya Tarik Wisata Kebugaran Dunia
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |