TIMES BALI, MALANG – Klive Beach Club menegaskan kembali identitas arsitekturalnya memasuki tahun pertama operasional di kawasan Uluwatu, Bali. Beach club ini mengusung konsep tujuh level area yang menurun dari tebing hingga bibir pantai, membentuk struktur cliff-to-sea yang masih jarang ditemui di Bali.

Tujuh level tersebut dirancang dengan fungsi berbeda, mulai dari area santap di bagian atas hingga akses langsung ke laut di level terbawah. Dari titik tertinggi, pengunjung dapat menikmati panorama Samudra Hindia dengan gradasi warna biru yang berubah mengikuti cahaya. Sementara di level tengah, suasana lebih teduh dan intim untuk bersantai, sebelum berakhir di area pasir pantai yang menjadi pusat aktivitas laut.

Manajemen Klive menyebutkan, desain bertingkat ini memungkinkan pengalaman berbeda di setiap ketinggian, baik dari sisi pemandangan, aliran udara, maupun suasana. Konsep tersebut sekaligus menggabungkan area bersantai, kuliner, dan rekreasi laut dalam satu alur yang terhubung.

Aktivitas air menjadi salah satu daya tarik utama, di antaranya clear kayak dan stand-up paddle board. Kondisi perairan yang relatif tenang di kawasan ini dinilai aman bagi pemula maupun pengunjung berpengalaman. Aktivitas tersebut terhubung langsung dengan area bawah Klive, sehingga tamu dapat berpindah dari laut ke area bersantai tanpa jeda.

“Di Klive, tamu bisa langsung berpindah dari aktivitas air ke area santai tanpa jeda. Clear kayak dan paddle board berada tepat di bawah tebing, sehingga setelah menikmati laut, tamu bisa langsung kembali ke area F&B,” ujar Marketing Manager Klive Beach Club, Jehan Khaleda.

Dari sisi kuliner, dapur Klive berada di bawah arahan Executive Chef Marco Petriacci. Ia mengusung pendekatan yang memadukan teknik klasik Italia dengan bahan-bahan lokal Bali, dengan penekanan pada kejernihan dan keseimbangan rasa. Sementara itu, lini minuman dipimpin oleh Bar Manager I Putu Ardiana, yang menghadirkan racikan berbasis flora tropis dan karakter lokal Bali.

“Tujuan kami sederhana, makanan harus mencerminkan tanah, iklim, dan karakter tempat ini,” kata Marco Petriacci.

Memasuki sore hingga malam, suasana Klive bertransisi dengan alunan musik yang mulai menguat sejak senja. Area atas menjadi titik utama menikmati matahari terbenam Uluwatu, sementara level bawah menangkap perpaduan suara ombak, musik, dan aktivitas pengunjung.

Dengan konsep bertingkat, aktivitas laut, serta pendekatan kuliner dan minuman yang terkurasi, Klive Beach Club menempatkan diri sebagai salah satu destinasi beach club yang menonjol di Uluwatu, baik untuk bersantap siang, menikmati senja, hingga merayakan malam di tepi laut. (*)