TIMES BALI, KLUNGKUNG – PT PLN (Persero) secara resmi mengoperasikan Smart Microgrid Nusa Penida di Kabupaten Klungkung, Bali, pada Senin (27/10/2025). Inisiatif ini menjadi tonggak baru transformasi sistem kelistrikan nasional menuju era digital dan energi hijau.

Sistem cerdas ini mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Suana berkapasitas 3,5 MWp dengan Battery Energy Storage System (BESS) 1,8 MWh dan pembangkit diesel yang ada. Seluruhnya diatur secara otomatis menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) untuk menyeimbangkan pasokan energi secara real-time.

Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmalaputri, menegaskan bahwa proyek percontohan ini merupakan simbol transformasi menuju sistem energi yang smart, resilient, dan green. “Teknologi ini bukan hanya milik kota besar. Justru di pulau kecil seperti Nusa Penida, Smart Microgrid menjadi simbol keadilan energi,” ujarnya.

Sebelumnya, sistem kelistrikan di kepulauan Nusa Penida, Lembongan, dan Ceningan sepenuhnya bergantung pada pembangkit diesel. Kehadiran Smart Microgrid tidak hanya meningkatkan keandalan dan mencegah blackout, tetapi juga mendorong transisi energi bersih di destinasi pariwisata kelas dunia ini.

General Manager PLN UID Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho, menyatakan bahwa kehadiran Smart Microgrid merupakan bukti nyata komitmen PLN. “Pulau Nusa Penida yang dikenal sebagai destinasi pariwisata unggulan, kini tidak hanya memesona dari sisi alam, tetapi juga menjadi pionir modernisasi kelistrikan,” kata Eric.

Keberhasilan proyek ini merupakan hasil kolaborasi erat antara unit PLN dan dukungan USAID SINAR. Hingga Agustus 2025, sistem kelistrikan di Nusa Penida telah melayani nearly 24.000 pelanggan. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan sistem kelistrikan cerdas di daerah kepulauan lainnya di Indonesia. (*)