TIMES BALI, BANDUNG – Kombes Pol Yade Setiawan Ujung berhasil meraih gelar doktor Administrasi Publik di Universitas Padjadjaran Bandung dengan predikat cumlaude.

Raihan gelar doktor ini diraih pada sidang promosi yang diadakan di ruang sidang Program Pasca Sarjana FISIP Universitas Padjadjaran Kamis 4/3/2024. Kombes Pol Yade Setiawan Ujung mengungkapkan temuan baru dalam evaluasi penanganan Covid-19 di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.   

Dalam disertasinya, Kombes Pol Yade Setiawan Ujung menemukan perubahan kebijakan penambahan vaksinasi yang menjadi game changer policy. Dia menemukan penanganan Covid-19 membaik setelah Polri aktif vaksinasi door to door dan di titik keramaian.

“Partisipasi masyarakat juga tinggi dalam program vaksinasi ini khususnya di periode tahun 2021 sehingga mampu melandaikan angka kurva Covid – 19,” jelasnya.

Menurut Kombes Pol Yade Setiawan Ujung, program vaksinasi menjadi salah satu kunci keberhasilan Operasi Aman Nusa II dalam melakukan penanggulangan Covid-19 yang turut dilaksanakan oleh Polri.

“Kebijakan ini perlu keterlibatan masyarakat untuk menerima dan melakukan program vaksinasi yang diinstruksikan langsung oleh Pemerintah Pusat untuk melengkapi kebijakan penanggulangan Covid-19 selain protokol kesehatan dan penguatan 3 (Testing, Tracing, dan Treatment),” pungkasnya.

Polrestabes Bandung sendiri kata Kombes Pol Ujung memprioritaskan program vaksinasi dalam operasi Aman Nusa II sebagai bentuk pelaksanaan instruksi langsung dari Pemerintah Pusat.

Disertasi dari Kombespol Yade Setiawan Ujung ini berimplikasi pada elemen dalam model kebijakan publik yang selama ini disepakati para Scholar Administrasi Publik seperti Dye (2013), Thedoulou (1995), Dunn (2003), dan Patton (1993).

“Elemen tersebut adalah perumusan kebijakan, formulasi kebijakan, implementasi kebijakan dan evakuasi kebijakan,” kata Yade Setiawan Ujung.

“Dengan adanya temuan ini, maka ternyata ada elemen lain dalam kebijakan publik agar objektif dalam perumusan kebijakan dapat dicapai yaitu elemen Pro Aktif,” ungkapnya. 

Kombes Pol Yade Setiawan Ujung menilai adanya pendekatan pro aktif dari Polri untuk turun door to door serta masifnya kampanye terkait efektivitas vaksinasi, maka partisipasi publik tidak akan setinggi yang diharapkan.

Perubahan kebijakan yang responsif ini mengindikasikan adanya proses evaluasi yang dilakukan Polri khususnya Polrestabes Bandung secara dinamis dengan temuan di lapangan.

Karir Kombes Pol Yade Setiawan Ujung

Momen krusial dalam karier Yade terjadi saat ia diangkat menjadi Kapolres Malang pada tahun 2016. Di posisi ini, Yade bukan hanya sekadar menjalankan tugas, namun ia juga menghadirkan berbagai inovasi. Ia merumuskan Program 77 Unggul Polres Malang, menggagas Aplikasi Malang E-Policing (MEP), Malang Integrated Command Center (MICC), hingga program-program yang berfokus pada pencegahan dan penanggulangan kriminalitas.

Keberhasilan Yade di Malang mengantarkannya memperoleh berbagai penghargaan, termasuk Pelopor Wilayah Bebas Korupsi dan Anugerah TIMES Indonesia sebagai Tokoh Pria Teladan Malang pada tahun 2020. Perjalanannya sebagai orang nomor satu di kepolisian Malang ia tuangkan dalam buku Bhayangkara di Bumi Arema.

Pada tahun 2020, Yade Setiawan Ujung ditunjuk sebagai Wakapolrestabes Bandung. Di tengah situasi yang serba sulit, ketika tidak ada negara yang benar-benar siap menghadapi skala krisis ini, peran Yade menonjol. Ia menjadi sosok kunci dalam Satgas Aman Nusa II, sebuah inisiatif untuk menanggulangi dampak Covid-19 di Kota Bandung.

Pada tahun 2021, dengan latar belakang dan keahliannya, Kombes Pol Yade Setiawan Ujung ditarik untuk mengisi posisi strategis sebagai Kasubdit Siber di BIN. Posisi ini memerlukan keahlian tertentu dan kemampuan analitis mengingat tantangan keamanan siber yang berkembang. (*)