TIMES BALI, MALANG – PT Kereta Api Indonesia (KAI) resmi meluncurkan armada baru yang diberi nama Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation untuk KA Majapahit. Armada tersebut resmi dipergunakan per Senin (25/3/2024) melalui Stasiun Baru Kota Malang.
Armada baru yang digunakan untuk KA Majapahit jurusan Malang-Pasarsenen tersebut memiliki banyak fasilitas mewah dengan harga tetap.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan, peluncuran kereta baru ini merupakan bukti upaya peningkatan layanan kepada para pelanggan setia kereta api.
Nampak depan kereta ekonomi New Generation. (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
"Ini menjadi bukti bahwa KAI mendengarkan masukan pelanggan, sehingga selalu mengikuti kebutuhan dan perkembangan zaman," ujar Luqman saat ditemui di Stasiun Baru Kota Malang, Senin (25/3/2024).
Diketahui, KA Majapahit ini sebelumnya memiliki stamformasi 7 kereta ekonomi dengan kapasitas 80 tempat duduk dengan formasi 2-2 dan kapasitas 560 tempat duduk.
Kini, melalui kereta baru yang lebih mewah dan bersih, telah ditambahkan stamformasi rangkaian yang digunakan menjadi 8 kereta ekonomi Stainless Steel New Generation dan 1 kereta makan pembangkit yang totalnya mampu menampung 576 tempat duduk.
Pintu elektrik di kereta ekonomi New Generation. (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
"Untuk jadwal keberangkatan dari Malang pukul 18.45 WIB dan tiba di Pasarsenen pukul 08.37 WIB," ungkapnya.
Saat TIMES Indonesia menjajal masuk pada armada kereta api baru tersebut, sejumlah fasilitas penunjang telah diupgrade total.
Diantaranya, leg room lebih luas, jenis kursi tipe captain seat yang dapat diatur kemiringannya (reclining) dan bisa disesuaikan searah laju KA ataupun berhadapan (revolving).
Kemudian, passenger information display system' (PSIS) disetiap kereta yang menampilkan informasi stasiun terdekat, kecepatan dan suhu ruangan. USB charger port pada masing-masing kursi, disamping stop kontak yang telah tersedia di dinding kereta.
Memiliki 2 toilet dengan meja lipat yang bisa berfungsi untuk mengganti popok bayi, mushalla di kereta makan dan rangkaian kereta makan yang diperbarui lebih mewah dengan interior dan furniture premium.
"Keunggulan lainnya, kereta ini menggunakan jendela dengan tempered double glass serta pintu masuk kereta dan penghubung antar kereta menggunakan pintu elektrik otomatis untuk memudahkan para penumpang," jelasnya.
Dengan berbagai keunggulan tambahan ini, tentu kenyamanan para penumpang bisa lebih maksimal.
Kereta Api Mudik Lebaran
Kereta New Generation yang baru saja diresmikan, bisa digunakan untuk mudik lebaran dan seterusnya.
"Kita akan terus upgrade kereta-kereta yang sudah ada. Harapannya, minat masyarakat semakin besar untuk menggunakan transportasi massal kereta api yang aman, nyaman, selamat dan tepat waktu," harapnya.
Kereta Ekonomi New Generation dengan rute Malang-Pasarsenen, bakal melalui Malang Kota Lama, Kepanjen, Wlingi, Blitar, Tulungagung, Kediri, Kertosono, Nganjuk, Madiun, Ngawi, Walikukun, Sragen, Solo Jebres, Semarang, Pekalongan, Tegal, Cirebon, Bekasi dan Jatinegara.
Harga Mulai Rp200 Ribu
Untuk harganya sendiri, jarak jauh Malang-Jakarta dikenai biaya Rp200 ribu. Sedangkan untuk jarak dekat jika melalui go show berada diharga Rp90 ribu.
"Pemesanan melalui aplikasi acces by KAI mulai H-45," ucapnya.
Sementara, salah satu penumpang bernama Daniel Muhammad menyebut bahwa kereta generasi baru ini lebih nyaman dan bersih daripada sebelumnya.
"Rasanya kayak eksekutif, padahal ini ekonomi. Kursinya empuk dan bagus, toiletnya juga dipisah antara pria dan wanita," katanya.
Dengan hadirnya kereta generasi baru ini, Daniel berharap agar kereta kereta serupa bisa lebih diperbanyak untuk jurusan lainnya.
"Saya mau ke Madiun. Jarang sebenernya naik kereta, tapi melihat ini saya kaget dan bagus. Akhirnya bisa nyoba untuk pertama kalinya," tandasnya.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kereta Ekonomi Generasi Baru Resmi Diluncurkan, KA Majapahit Malang-Pasarsenen Kini Makin Mewah
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |