TIMES BALI, CIAMIS – Kabupaten Ciamis populer sebagai daerah agropolitan. Di masa pandemi ini mendorong masyarakat untuk berinovasi di sektor pertanian untuk tetap bertahan dan bangkit di masa pandemi. Salah satunya menciptakan Agro Eduwisata Garuda Mupuk.
"Agro Eduwisata Garuda Mupuk ini tidak hanya mempertahankan atau meningkatkan perekonomian di masyarakat petani di masa pandemi. Ini juga bisa mempertahankan pangan saat pandemi," tutur Mad Khocis, Ketua Kelompok Tani Harapan Laksana III Desa Sukamulya, Rabu (24/2/2021).
Saung-saung untuk bersantai dan menikmati pemandangan di Agro Eduwisata Garuda Mupuk (foto: Natasya/TIMES Indonesia)
Agro Eduwisata terbaru ini seperti burung garuda yang memancarkan kekuatan pangan dan menjaga ketahanan pangan di masa pandemi. Maka, kekuatannya tersebut ditunjukkan berbeda atau tidak hanya sekadar pertanian yang konservatif saja.
"Di Agro Eduwisata Garuda Mupuk seluas 35 hektar ini terdapat beberapa tanaman pangan yaitu padi, jagung, cabai rawit, ubi jalar, kacang kedelai, palawija, jeruk. Kita juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara bertani di sini," ujar Ketua Kelompok Tani tersebut.
Tak hanya itu, wisatawan juga bisa menikmati lereng bukit pesawahan, tanaman tani, pepohonan hijau dan rimbun mengeyelimuti wisata ini. Suasana sejuk dataran tinggi yang bersih dari polusi juga memberikan kita relaksasi.
Agro Eduwisata Garuda Mupuk (foto: Natasya/TIMES Indonesia)
"Bisa juga bersantai atau makan sambil menikmati pemandangan di saung-saung yang sudah kami sediakan. Ada tempat bermain untuk anak-anak juga. Bisa mengabadikan momen juga di spot-spot selfie yang sudah kami sediakan," kata Mad Khocis.
Agro Eduwisata Garuda Mupuk yang berlokasi di Desa Sukamulya, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis ini buka setiap hari dan tidak terbatas waktu. Tiketnya Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil. (*)
Pewarta | : Natasya Putri Suparman (MG-327) |
Editor | : Ronny Wicaksono |