TIMES BALI, SIDOARJO – Dampak Covid–19 terjadi di semua sektor kehidupan. Sektor kesehatan dan ekonomi menjadi dampak utama dari pandemi Covid–19 ini. Situasi ini sangat berpengaruh bagi dunia pendidikan terutama pendidikan tinggi swasta. Salah satunya adalah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Direktur Penerimaan Mahasiswa Baru, Kemahasiswaan dan Alumni Umsida Didik Hariyanto mengatakan, banyak juga mahasiswa swasta lain berada pada situasi sulit dalam segi pembiayaan kuliah di saat pandemi ini.
Oleh karena itu, Umsida yang merupakan perguruan tinggi swasta terbesar di Sidoarjo, melakukan beberapa program dalam membantu mahasiswa, dosen dan masyarakat sekitar kampus yang terdampak langsung maupun tidak langsung dari pandemi Covid–19 ini.
Rektor Umsida Dr. Hidayatullah M.Si mengatakan, jangan sampai ada mahasiswa tidak dapat melanjutkan kuliah hanya karena tidak dapat membayar SPP atau pembiayaan yang lain karena terdampak Covid–19.
"Umsida harus dapat membantu mahasiswa agar tetap kuliah dalam situasi sulit seperti ini. Umsida juga harus hadir ditengah-tengah masyarakat dalam membantu meringankan beban masyarakat yang semakin berat baik yang terdampak langsung atau terpapar maupun tidak langsung dibidang ekonomi," tegasnya.
Umsida lahir dari dan untuk masyarakat terutama masyarakat Sidoarjo, sehingga kehadirannya harus dapat memberikan manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat di saat pandemi seperti ini.
Untuk mengatasi dampak Covid–19 ini, Didik Hariyanto mengungkap, Umsida melakukan 7 program strategis yang sudah dijalankan diantaranya;
1. Membentuk Umsida Covid–19 Command Center (UCCC)
Agar lebih optimal dalam memberikan bantuan maka Umsida membentuk satgas Covid–19 yang diberi nama Umsida Covid-19 Command Center (UCCC) yang bertugas untuk melakukan tiga T (testing, tracing dan treatment).
UCCC juga merupakan bagian dari gugus tugas penanggulangan Covid–19 Pimpinan Pusat Muhammadiayah yang diberi nama Muhammadiyah covid-19 Command Center (MCCC). UCCC Umsida langsung diketuai oleh Wakil Rektor 3 Eko Hardiansyah, M.Psi., Psikolog.
UCCC Umsida didukung penuh oleh Lazismu Sidoarjo telah membuat beberapa program dalam mengatasi dampak pandemi Covid–19, seperti penyiapan mobil ambulance, penyediaan tabung oksigen, mencarikan rumah sakit bagi yang butuh rujukan, menyediakan obat-obatan serta vitamin (imun booster) bagi yang isoman dan yang menjalani perawatan di rumah sakit.
2. Program Imun Booster
Program Imun Booster bertujuan untuk membantu dosen dan keluarganya, karyawan serta Mahasiswa yang terpapar Covid–19 baik yang sedang isoman maupun yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Imun Bosster ini berisi makanan, obat-obatan, vitamin dan probiotik yang dibutuhkan pasien. Bagi dosen, karyawan dan mahasiswa yang tinggal di wilayah Sidoarjo Imun Booster akan diantar tim UCCC Umsida ke rumah masing-masing. Bagi yang tinggal diluar kota Sidoarjo maka Imun Booster akan dikirim lewat ekspedisi.
Selain itu UCCC juga memberikan konsultasi gratis dengan dokter klinik kampus bagi yang membutuhkan konsultasi. "Umsida juga memberikan biaya gratis bagi dosen dan karyawan yang akan melakukan swab dan tes PCR kalau mengalami gejala-gejala covid – 19," imbuh Didik.
3. Program Vaksinasi
Untuk mengurangi dan mengendalikan penyebaran Covid–19 serta meningkatkan imunitas masyarakat, UCCC Umsida melaksanakan vaksinasi bagi dosen, tendik, mahasiswa, karyawan, keluarga dosen, serta masyarakat umum sekitar kampus.
"UCCC sudah melakukan vaksinasi sebanyak tiga kali, diawali pada bulan Maret 2021 bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dan rumah sakit Siti Fatimah, UCCC sudah melakukan vaksinasi tahap 1 dan 2 terhadap pejabat struktural dan dosen tetap sebanyak 200 orang," ungkap Didik.
Kemudian dilanjutkan pada bulan Juli 2021, masih bekerja sama dengan Dinkes Kabupaten Sidoarjo, UCCC sudah melakukan vaksinasi tahap 1 dan 2 terhadap dosen dan mahasiswa sebanyak 500 orang. Dan dilanjutkan vaksinasi ke tiga tahap 1 di bulan Agustus 2021 bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan RI dan Muhammadiyah covid-19 Command Center, Dinkes Jawa Timur, Dinkes Kabupaten Sidoarjo serta rumah sakit Siti Fatimah, UCCC telah melaksanakan vaksinasi terhadap dosen, mahasiswa dan keluarga dosen serta masyarakat umum sekitar kampus sebanyak 5000 orang.
Pelaksanaan vaksinasi ketiga ditinjau langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa beserta tim penanganan Covid-19 Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut Gubernur memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap Umsida karena sudah membantu pemerintah dalam program vaksinasi. Dalam kesempatan Gubernur juga menyampaikan akan membantu 5000 dosis vaksin lagi untuk Umsida dan masyarakat umum di sekitar kampus.
4. Vaksinasi Mahasiswa Baru
Umsida juga melaksanakan program vaksinasi terhadap mahasiswa baru yang sudah melakukan hergristasi. Upaya ini diharapkan dapat menjadi solusi agar proses perkuliahan nantinya dapat dilaksanakan dengan luring meskipun dalam jumlah terbatas.
Wakil Rektor 1 Umsida Dr. Hana Catur Wahyuni, ST., M.T mengatakan kalau tren Covid-19 terus mengalami penurunan diharapkan pada semester genap nantinya perkuliahan di Umsida bisa dilaksanakan perkuliahan tatap muka terbatas, karena dosen, mahasiswa aktif dan mahasiswa baru sudah 70% divaksin artinya sudah mempunyai herd immunity.
5. Relaksasi Pembayaran Pembiayaan Kuliah
Guna meringankan mahasiswa dalam pembiayaan kuliah, Umsida memberikan beberapa program seperti Pertama, potongan 35% DKKP (Dana Kemahasiswaan, Kesehatan dan Praktikum) bagi mahasiswa aktif yang heregristasi semester gasal Tahun Akademik 2021/2022.
Kedua, beasiswa On Going peduli Covid–19 bagi mahasiswa yang terdampak langsung maupun tidak langsung dari pandemi Covid–19. Program ini didasarkan pada banyak orang tua mahasiswa yang terkena dampak dari Covid–19 ini, seperti terpapar Covid–19, maupun PHK dan berhentinya usaha mereka.
Ketiga, penangguhan/perpanjangan waktu pembayaran bagi mahasiswa yang belum bisa membayar uang kuliah secara penuh, dengan hanya minimal wajib membayar satu juta maka mahasiswa sudah dapat mengikuti perkuliahan.
Heri widodo, M.Si.Ak, Wakil Rektor 2 Umsida mengatakan dengan adanya beberapa relaksasi biaya perkuliahan ini diharapkan mahasiswa masih dapat mengikuti perkuliahan tanpa harus berfikir berhenti kuliah atau cuti kuliah karena tidak ada biaya.
"Sehingga mahasiswa masih bisa menyelesaikan kulianya dengan lulus tepat waktu." ucap Heri.
6. Bantuan Kouta Belajar dan Imbal Prestasi
Guna meringankan beban mahasiswa dalam proses pembelajaran on line di masa pandemi, Umsida memberikan bantuan pulsa kepada setiap mahasiswa sebesar 200 ribu dengan dipotongkan dari biaya pembayaran spp.
Dengan program ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan proses pembelajaran daring dengan tenang, nyaman dan tidak lagi dibebani biaya kouta pulsa. Di samping itu guna tetap memberikan motivasi agar mahasiswa berprestasi di masa pandemi, Umsida melakukan program Imbal prestasi bagi mahasiswa yang berhasil menjadi pemenang kompetisi atau lomba baik akademik maupun non akademik.
"Beberapa prestasi mahasiswa Umsida mendapatkan hibah seperti PKM, Wira Desa dan php2d, ini membuktikan bahwa mahasiswa Umsida tetap mampu berprestasi meskipun dalam situasi pandemi Covid–19," ucap Didik.
7. Relawan Vaksinasi Covid–19
Sebagai wujud bukti nyata peran Umsida dalam membantu penanganan Covid–19 di Sidoarjo adalah dengan menjadi relawan vaksinasi.
Tidak kurang 25 dosen Fakultas Kesehatan Umsida dan 100 mahasiswa telah menjadi relawan vaksinasi. Berbagai program vaksinasi yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Sidoarjo selalu melibatkan relawan dosen dan mahasiswa dari Umsida. Mereka bertugas sebagai vaksinator, tenaga scrining dan administrasi di lapangan.
Di saat kasus Covid–19 naik tajam dan semua nakes konsentrasi merawat pasien maka kehadiran relawan vaksinasi dari Umsida sangat dibutuhkan. Ini sebagai bukti nyata Umsida dalam melaksanakan catur darma perguruan tinggi.
Diharapkan dengan 7 program strategis ini, Umsida secara nyata berkontribusi bagi penanganan dampak Covid–19 ini, utamanya bagi mahasiswa, dosen karyawan dan masyarakat umum sekitar kampus. (*)
Pewarta | : |
Editor | : Faizal R Arief |