https://bali.times.co.id/
Hukum dan Kriminal

Pengedar Miras Oplosan Digerebek Aparat Gabungan Cianjur, Pola Penjualan Lewat COD

Rabu, 24 September 2025 - 13:38
Pengedar Miras Oplosan Digerebek Aparat Gabungan Cianjur, Pola Penjualan Lewat COD Aparat gabungan Cianjur grebek peredaran miras oplosan. (FOTO: Istimewa)

TIMES BALI, CIANJUR – Aparat gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cianjur dan Polisi berhasil mengungkap peredaran minuman keras atau miras oplosan di sekitar Jalan Raya Cianjur-Bandung. 

Penggerebekan minumaan keras oplosan ini dilakukan setelah muncul adanya laporan dari masyarakat beberapa waktu yang lalu. Penemuan ini menambah daftar panjang kasus miras ilegal di wilayah Cianjur.

Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Cianjur juga telah mengungkap kasus serupa di Cimenteng, Kelurahan Muka, Kecamatan Cianjur, dengan menyita 10 galon bahan baku dan ratusan botol miras oplosan.

Pelaksana Tugas Kepala Satpol PP dan Damkar Cianjur, Djoko Purnomo, menjelaskan bahwa operasi kali ini dilakukan secara mendadak untuk mencegah kebocoran informasi. 

"Awalnya kami mendapat laporan dari masyarakat. Petugas langsung turun tanpa briefing atau apel gabungan," kata Djoko dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, pada Rabu (24/9/2025). 

Ia menambahkan bahwa upaya tersebut sukses membuahkan hasil, yaitu dengan diamankannya sejumlah barang bukti. Djoko menampik adanya dugaan kebocoran informasi dari internal anggotanya.

Djoko menjelaskan, miras oplosan tersebut dijual secara sembunyi-sembunyi dengan harga sekitar Rp25.000 per botol. Konsumennya cukup beragam, mulai dari tukang ojek, sopir angkot, hingga masyarakat umum. 

"Kami sudah beberapa kali melakukan penindakan, tapi seringkali barang tidak ditemukan karena bocor," ungkapnya. Kali ini, mereka bergerak secara tiba-tiba. Menurutnya, saat petugas tiba di lokasi, beberapa orang sempat melarikan diri, tetapi barang bukti tetap berhasil diamankan.

Pola penjualan miras oplosan kini semakin sulit dideteksi. Djoko mengungkapkan bahwa para penjual semakin cerdik, salah satunya dengan menggunakan sistem cash on delivery (COD). Ia mengatakan, "Kalau COD lebih sulit terdeteksi dibanding penjualan mangkal." 

Lebih jauh Djoko berharap adanya kolaborasi dari seluruh pihak untuk menanggulangi masalah ini. Satpol PP Cianjur juga telah memberikan peringatan tegas kepada para penjual agar tidak mengulangi perbuatan mereka. (*)

Pewarta : Wandi Ruswannur
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bali just now

Welcome to TIMES Bali

TIMES Bali is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.