TIMES BALI, MOJOKERTO – Sudah diperkirakan sebelumnya Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, kembali terpilih sebagai Ketua Umum Pergunu (Persatuan Guru Nahdltu Ulama).

Kiai Asep panggilan akrabnya terpilih secara mutlak karena mengantongi suara terbanyak perserta kongres, dan unggul atas Dr Saefulloh calon lainnya dalam pemilihan ketua saat Kongres III Pergunu yang digelar di Mojokerto, Sabtu (28/5/2022).

Kiai Asep mendapat dukungan 508 suara dari 512 suara yang diperebutkan. Sementara Dr. Syaifullah hanya dapat dukungan 3 suara dan 1suara dinyatakan tidak sah karena kosong melompong tidak ada nama yang tertulis.

Dari pantauan di lokasi memang mayoritas suara peserta Kongres Pergunu sejak awal sudah mengarah kepada Kiai Asep. Maka saat pemilihan ketua  Kiai Asep mengguli calon lain.

“Sesuai kesepakatan dan tatib, kita akan menghargai kebebasan dan kerahasiaan pilihan peserta,” ujar Ketua PW Pergunu Jawa Timur M. Sururi.

Atas kemenangan itu mantan Ketua PCNU Surabaya itu menyatakan kesediaannya memimpin Pergunu kembali.
 
“Dengan membaca Bismillah, Insyaallah saya bersedia,” kata Kiai Asep dengan tegas  saat Dr. Saefulloh Pimpinan Sidang Pemilihan Ketua Umum Pergunu memberikan pernyataan kesediaannya.

Ini pelajaran demokrasi penting dari Kongres III Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pegunu). Di tengah tren riswah (uang sogok) yang berkecamuk melanda setiap pemilihan ketua umum partai politik dan organisasi kemasyarakatan, Pergunu memberi contoh pemilihan ketua umum dengan basis akhlaqul karimah.

“Ini kongres tanpa riswah (uang sogok),” kata Ketua PW Pergunu Kalimantan Barat Muhammad Jasmin  saat acara  Pemilihan Ketua Umum Pergunu yang bertempat di Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto.

Pernyataan senada disampaikan Ketua PW Pergunu Jawa Barat, Dr Saefulloh.

“Ini tanpa pengondisian. Ini pelajaran demokrasi penting,” tegas Saefulloh saat memimpin sidang Pemilihan Ketua Umum Pergunu di atas panggung. (*)