TIMES BALI, MADINAH – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali menghadirkan program badal haji bagi jemaah haji Indonesia yang tidak mampu menunaikan ibadahnya di tahun ini. Program ini merupakan layanan yang diberikan secara gratis dan menjadi bagian dari komitmen PPIH untuk membantu jemaah haji yang mengalami kendala.

Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama, Akhmad Fauzin, menjelaskan bahwa terdapat tiga kelompok jemaah yang berhak mendapatkan layanan badal haji.

Pertama, jemaah yang wafat sebelum atau saat berada di Arab Saudi. Kedua, jemaah yang sakit dan tidak dapat mengikuti rangkaian ibadah haji secara lengkap. Ketiga, jemaah yang mengalami gangguan jiwa.

"Program badal haji ini dilakukan dengan tahapan yang terstruktur, mulai dari pendataan jemaah hingga penerbitan sertifikat badal haji," ungkap Fauzin.

Petugas badal haji akan diberangkatkan ke Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah untuk melaksanakan wukuf dan rangkaian ibadah haji lainnya. Setelah selesai, mereka akan menandatangani surat pernyataan dan PPIH Arab Saudi akan menerbitkan sertifikat yang kemudian diserahkan kepada keluarga jemaah yang dibadalkan.

Fauzin juga mengingatkan jemaah haji, khususnya lansia, untuk menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang karena cuaca di Madinah saat ini sangat panas. Jemaah lansia diimbau untuk tidak memaksakan diri mengikuti ibadah sunah dan dapat menunaikan salat jamaah di hotel untuk menghindari kelelahan.

"Jangan sungkan untuk meminta bantuan petugas haji Indonesia jika mengalami kesulitan," pesan Fauzin.

"Kami siap membantu jemaah untuk memastikan kelancaran ibadah haji mereka," tandasnya.

Program badal haji ini merupakan wujud komitmen PPIH Arab Saudi untuk memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji. Dengan program ini, diharapkan jemaah yang tidak mampu menunaikan ibadahnya tetap mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pahala haji. (*)