TIMES BALI, JAKARTA – Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Muhammad Irfan Yusuf, mengapresiasi keputusan Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR RI yang telah menyepakati penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2025. Keputusan ini, menurutnya, mencerminkan komitmen pemerintah untuk memberikan layanan terbaik dengan biaya yang lebih terjangkau.

“Haji murah adalah salah satu komitmen Presiden Prabowo. Namun, murah tidak berarti mengorbankan kenyamanan. Justru, kami berupaya agar ke depan pelayanan haji semakin baik sekaligus biaya yang lebih ringan bagi jamaah,” ujar Muhammad Irfan, yang akrab disapa Gus Irfan, saat memberikan keterangan usai Rapat Kerja di Senayan, Jakarta, pada 6 Januari 2025.

Kesepakatan Penurunan BPIH 2025

Dalam Rapat Kerja yang dipimpin Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, disepakati rata-rata BPIH 2025 sebesar Rp89,4 juta. Angka ini mengalami penurunan sebesar Rp4 juta dibandingkan BPIH 2024 yang mencapai Rp93,4 juta.

Kesepakatan tersebut dihadiri oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kepala BP Haji Muhammad Irfan Yusuf, serta Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah.

Komitmen BP Haji untuk Layanan Berkualitas

Sebagai lembaga baru dalam Kabinet Merah Putih, BP Haji berkomitmen untuk memberikan dukungan maksimal pada pelaksanaan ibadah haji 2025. Gus Irfan menyatakan bahwa efisiensi dan peningkatan kualitas pelayanan menjadi prioritas utama.

“Secara bertahap, kami akan melakukan berbagai langkah perbaikan dalam pelaksanaan haji. Efisiensi akan menjadi kunci agar jamaah mendapat layanan lebih baik dari biaya yang mereka bayarkan,” ujarnya.

Irfan optimis kehadiran BP Haji akan membawa dampak positif bagi penyelenggaraan haji, mulai dari pengelolaan hingga pelayanan di Tanah Suci. Dengan dukungan semua pihak, ia berharap ibadah haji 2025 dapat terlaksana lebih lancar dan memberikan kenyamanan maksimal bagi para jemaah. (*)