TIMES BALI, MALANG – Anggota Komisi X DPR RI, Gamal Albinsaid mengungkapkan pentingnya konsep ekonomi kebudayaan dalam konteks pemajuan budaya di Indonesia. 

Menurut Gamal, gagasan ini sudah dibicarakan dengan Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, dalam kesempatan kunjungan kerja ke Kabupaten Malang, Minggu (16/2/2025). 

"Kami sudah berdiskusi banyak dengan Pak Menteri (Menteri Kebudayaan), untuk mendorong ekonomi kebudayaan. Jadi, itu artinya setiap investasi rupiah untuk sektor kebudayaan, bisa berdampak pertumbuhan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat," terang Gamal. 

Ia lalu mencontohkan, anggaran dari pemerintah untuk menggelar festival kebudayaan sebesar Rp 500 juta, ternyata bisa menghasilkan nilai ekonomi menjadi sampai puluhan miliar rupiah. 

"Jadi, sekarang itu bagaimana (pemajuan) budaya sebagai modal sosial, mampu mendorong ekosistem pertumbuhan ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," imbuh Gamal. 

Menurutnya, beberapa negera juga sudah mempraktikkan hal tersebut, dengan berusaha memajukan sektor budaya menjadi alat untuk menghasilkan kesejahteraan ekonomi. 

Politisi Fraksi PKS ini menambahkan, salah satu kekayaan budaya asli Indonesia yang sudah diakui UNESCO, yakni batik, sudah menjadi penyumbang besar bagi PDB (Produk Domestik Bruto). 

"Produk budaya berupa kerajinan batik bernilai ekonomi yang banyak dicari dimana-mana. Saya melihat value (nilai) ekonominha sangat luar biasa, bagi kesejahteraan masyarakat," tandasnya. 

Bahkan, kata Gamal Albinsaid, konsep ekonomi kebudayaan sudah menjadi kesepakatan bersama antarnegara dalam pertemuan Presidensi G-20. (*)