TIMES BALI, JAKARTA – Menjalankan tugas dan fungsinya dalam pengawasan khususnya pelaksanaan ibadah haji, Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Irjen Kemenag) Faisal merekomendasikan untuk tidak menggunakan hotel dan dapur yang tidak layak.
“Dari evaluasi, ada beberapa hotel yang tidak kita rekomendasi lagi untuk dipakai dan ada dapur juga yang kita rasa tidak dipakai lagi,” kata Irjen Kemenag Faisal usai acara peringatan satu tahun kepemimpinannya yang bertajuk "Laju Satu Tahun Sang Lokomotif Pengawasan," di Jakarta, Sabtu (16/9/2023).
Menurut Irjen Kemensg tersebut, tidak direkomendasikan baik hotel ataupun dapur karena pelayanan serta hal lainnya yang dirasakan belum baik. Selain itu, Faisal juga menjelaskan bagi hotel dan dapur yang baik akan dibuat prosedur yang lebih sederhana.
“Jadi tahun depan untuk percepatan kita ingin semua hotel-hotel yang sudah bagus, Itu tidak perlu dilakukan proses peninjauan lagi, tapi cukup dilakukan repeat order,” ujar Irjen Faisal.
“Kita hanya melakukan proses pengadaan terhadap dapur-dapur dan hotel-hotel yang dirasa kurang baik. Sehingga tidak perlu terlalu banyak lagi proses yang kita lakukan,” sambungnya.
Selain evaluasi terhadap hotel dan dapur, Irjen Kemenag juga melakukan penilaian terhadap petugas haji khususnya ketua kelompok terbang (kloter) yang memiliki kinerja tidak baik.
Dalam evaluasinya, Faisal mengusulkan ditambahkan materi kepemimpinan saat proses seleksi petugas haji khususnya ketua kloter.
“Proses seleksi sedikit diperbaiki, misalnya menambah asesmen tentang leadership-nya. Sehingga leadership ini menjadi bagian penting, dia layak atau tidak sebagai ketua kloter,” ungkapnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Irjen Kemenag Tidak Rekomendasikan Hotel dan Dapur yang Tidak Layak Bagi Jemaah Haji
Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
Editor | : Faizal R Arief |