TIMES BALI, JAKARTA – Sejarah hari ini membahas seputar peringatan Hari Filateli di Indonesia yang jatuh pada 29 Maret. Selain Hari Filateli, juga ada peristiwa penting saat pesawat riset milik NASA terbang melalui Merkurius. Terakhir, ada sebuah momen dari negara Korea Selatan yang membuka Bandar Udara Incheon. Berikut masing – masing ulasannya:

1940: Hari Filateli Nasional

FOTO: Sukawu

Awal mulanya, hari filateli nasional diperingati sejak komunitas filateli yang bernama Postzegelverzamelaars Club Batavia dibentuk pada 29 Maret 1940. Komunitas ini merupakan kumpulan kolektor prangko yang menggelar pertemuan di Jakarta.

Pada perkembangannya, aktivitas atau hobi mengumpulkan perangko atau benda-benda pos lainnya ini terus berkembang di daerah lain.

Kemudian pada 1953, nama perkumpulan itu diganti jadi "Algemene Vereeniging Voor Philatelisten In Indonesia" atau berarti Perkumpulan Umum Philateli Indonesia. Lalu berubah lagi menjadi Perkumpulan Philatelis Indonesia (PPI) pada 1965 hingga sekarang.

1974: Pesawat NASA Terbang Melewati Merkurius

FOTO: Shutterstock/re1

Pesawat bernama Marinir 10 tersebut diluncurkan tahun sebelumnya yakni pada 3 November 1973. Misinya untuk terbang melalui planet Merkurius dan Venus. Tujuan misi ini adalah untuk mengukur lingkungan Merkurius dari sisi atmosfer, permukaan, juga karakeristik planet dan pengalaman gravitasi dari kedua planet tersebut. Misi ini dipimpin oleh Bruce C Murray, yakni tim sains yang mengawasi di Jet Propulsion Laboratory.

2001: Bandar Udara Incheon di Korea Selatan

FOTO: thousandwonder.net

Bandara Udara Incheon milik pemerintah Korea Selatan ini diresmikan untuk menggantikan Bandara Gimpo. Menariknya, di bandara Incheon memiliki fasilitas seperti area ice skating, taman dalam ruangan, hotel, sampai museum. Hal ini dimaksudkan bagi para pengunjung yang menunggu pesawat tidak jenuh jika memang harus transit lebih lama. (*)