https://bali.times.co.id/
Berita

Belum Sempat Qadha Puasa Ramadan? Ini Caranya

Senin, 13 Maret 2023 - 03:33
Belum Sempat Qadha Puasa Ramadan? Ini Caranya Siluet Pantai Srau Pacitan saat memasuki awal Ramadan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES BALI, JAKARTAPuasa Ramadan wajib dilakukan setiap muslim. Jika kamu berhalangan atau beralasan bepergian jauh, sakit keras, lupa niat malam hari, sakit ayan atau memang sengaja meninggalkan puasa, maka wajib menggantinya. 

Melakukan qadha atau mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkan bisa dimulai sejak dua Syawal sampai sebelum memasuki bulan Ramadan selanjutnya. 

Nah, bagi kamu yang tidak melakukan qadha sampai datang Ramadan selanjutnya, sebagai konsekuensi harus tetap mengganti puasa ditambah wajib membayar denda (fidyah). 

Syekh Nawawi al-Bantani dalam Kitab Kasyifatus Saja halaman 14 mengatakan, 

 رمضان آخر أو آخر لنسيان أو جهل بحرمة التأخير. وإن كان مخالطا للعلماء لخفاء ذلك لا بالفدية فلا يعذر لجهله بها نظير من علم حرمة التنحنح وجهل البطلان به. واعلم أن الفدية تتكر بتكرر السنين وتستقر في ذمة من لزمته

"Di luar kategori ‘memiliki kesempatan’ adalah orang yang senantiasa bersafari seperti pelaut, orang sakit hingga Ramadhan berikutnya tiba, orang yang menunda karena lupa, atau orang yang tidak tahu keharaman penundaan qadha. Tetapi kalau ia hidup membaur dengan ulama karena samarnya masalah itu tanpa fidyah, maka ketidaktahuannya atas keharaman penundaan qadha bukan termasuk uzur," papar Syekh Nawawi. 

Alasan tersebut di atas tidak bisa diterima secara syariat. Hal ini sama halnya dengan orang yang mengetahui keharaman berdehem saat shalat namun tidak tahu ternyata batal. 

Sedangkan tanggungan fidyah yang harus dibayar bagi orang yang meninggalkan puasa tetap ada seiring pergantian tahun sebelum dilunasi. 

Penting untuk diketahui, menurut Madzhab Jumhur Malikiyah, Syafi'iyah dan Hanabilah, bahwa ukuran satu mud setara dengan 543 gram.

Sementara itu, menurut Madzhab Hanafiyah, satu mud seukuran dengan 815,39 gram bahan makanan pokok seperti beras dan gandum. 

Bagi ibu menyusui, hamil dan lupa melakukan qadha hingga tiba Ramadan tahun berikutnya, maka mendapatkan beban tambahan berupa wajib membayar fidyah selain mengganti berapa hari puasa yang ditinggalkan. 

Pernyataan Syekh Nawawi al-Bantani tersebut berdasarkan Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh al-Daruquthni dan al-Baihaqi. 

  والثاني الإفطار

 مع تأخير قضاء) شيء من رمضان (مع إمكانه حتى يأتي رمضان آخر) لخبر من أدرك رمضان فأفطر لمرض ثم صح ولم يقضه حتى أدركه رمضان آخر صام الذي أدركه ثم يقضي ما عليه ثم يطعم عن كل يوم مسكينا رواه الدارقطني والبيهقي فخرج بالإمكان من استمر به السفر أو المرض حتى أتى رمضان آخر أو أخر لنسيان أو جهل بحرمة التأخير. وإن كان مخالطا للعلماء لخفاء ذلك لا بالفدية فلا يعذر لجهله بها نظير من علم حرمة التنحنح وجهل البطلان به. واعلم أن الفدية تتكر بتكرر السنين وتستقر في ذمة من لزمته.

"Kedua yang wajib qadha dan fidyah adalah ketiadaan puasa dengan menunda qadha puasa Ramadan padahal memiliki kesempatan hingga tiba Ramadan berikutnya. Hal ini berdasar dari Hadits, Siapa saja mengalami Ramadan, lalu tidak berpuasa karena sakit, kemudian sehat kembali dan belum mengqadhanya hingga ramadan selanjutnya, maka ia harus menunaikan puasa yang sedang dijalankan, setelah itu mengqadha hutang puasanya dan memberikan makan kepada satu orang miskin satu hari yang ditinggalkan sebagai pengganti," demikian keterangan dari Syekh Nawawi al-Bantani tentang bagaimana cara melakukan qadha Puasa Ramadan. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bali just now

Welcome to TIMES Bali

TIMES Bali is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.