Berita

Wilayah Terpencil Kamdesh Afghanistan Diterjang Banjir Bandang Sedikitnya 40 Meninggal Dunia

Jumat, 30 Juli 2021 - 08:33
Wilayah Terpencil Kamdesh Afghanistan Diterjang Banjir Bandang Sedikitnya 40 Meninggal Dunia Afghanistan Dilanda Banjir Bandang, 86 Orang Tewas dan 106 Warga Hilang. (FOTO: CNN)

TIMES BALI, JAKARTA – Sedikitnya 40 orang meninggal dunia dan 150 lainnya hilang di Afghanistan utara setelah banjir bandang melanda daerah timur laut ibu kota Kabul.

Dilansir BBC, para korban itu terkubur lumpur dan puing-puing bangunan ketika bamjir bandang menerjanh wilayah mereka yang terletak di daerah terpencil itu.

Zona bencana itu dikuasai gerilyawan Taliban yang memusuhi pemerintah Afghanistan. Anak-anak dan perempuan dikatakan di antara korban di Kamdesh itu.

Para pejabat di Afghanistan, Kamis (29/7/2021) mengatakan, sebuah operasi penyelamatan sedang dilakukan untuk menemukan orang-orang yang hilang setelah hujan deras mengguyur distrik Kamdesh di provinsi Nuristan, sekitar 200 kilometer (120 mil) timur laut Kabul.

"Sekitar 40 orang meninggal dunia tadi malam akibat banjir bandang," kata Kepala Dewan Provinsi, Saeedullah Nuristani kepada AFP.

Ia menambahkan, 150 orang masih hilang dan hampir 80 rumah hancur setelah banjir melanda daerah itu.

Namun Juru bicara Gubernur Nuristan, Saeed Momand menyebutkan, jumlah korban meninggal dunia  lebih tinggi, yakni lebih dari 60 orang dalam banjir tersebut.

Bahkan Taliban juga menyebutkan yang meninggal jumlahnya 150 orang. Taliban juga mengaku telah mengerahkan kru penyelamat mereka sendiri untuk membantu, serta menjanjikan dana bantuan senilai sekitar $62.000 (£53.000), AP melaporkan.

Tetapi tidak jelas seberapa baik perlengkapan mereka untuk menghadapi bencana dalam skala seperti itu.

Mereka telah memerangi pasukan pemerintah di seluruh negeri, mendapatkan wilayah sejak pasukan asing pimpinan AS pergi

Hujan deras dan banjir bandang membunuh puluhan orang setiap tahun di Afghanistan.

Banyak rumah yang dibangun dengan buruk, kebanyakan di daerah pedesaan, beresiko runtuh saat hujan di negara miskin itu.

Puluhan orang juga meninggal dunia tahun lalu setelah banjir bandang menyapu petak-petak provinsi Parwan.

Banjir tahun ini terjadi saat Afghanistan diguncang oleh gelombang pertempuran dengan Taliban yang

 meluncurkan beberapa serangan di seluruh negeri.

Peningkatan pertempuran juga terjadi ketika Afghanistan sedang berjuang melawan gelombang ketiga Covid-19 yang telah membanjiri sektor perawatan kesehatan negara yang buruk, sementara bagian lain negara itu dilanda kekeringan yang mengancam. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bali just now

Welcome to TIMES Bali

TIMES Bali is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.