TIMES BALI, JAKARTA – Pernyataan Presiden Prabowo Subianto bahwa saham adalah judi bagi investor retail, ternyata membuat beberapa saham big caps mengalami tekanan jual. Meskipun demikian, karena 2 saham big caps terbesar yaitu BBCA dan BREN kemarin masih bisa bergerak naik, koreksi pada IHSG terjadi tidak terlalu besar.
Pada pergerakan Kamis (5/12/2024), IHSG masih bisa bertahan di atas level psikologis 7.300 yang berarti IHSG masih berada dalam trend naik jangka pendek.
"Kita lihat lagi hari ini, apakah trend naik jangka pendek IHSG masih bisa bertahan," kata Satrio Utomo, praktisi pasar modal Komunitas Trader Saham RencanaTrading, Jumat (6/12/2024).
Sudah berada dalam trend naik jangka pendek, trend jangka menengah IHSG sebenarnya masih berada dalam trend turun. Trend turun jangka menengah IHSG ini memiliki resisten di level 7.341,60. IHSG akan mengakhiri trend turun jangka pendek setidaknya jika bisa bikin high diatas resisten tersebut.
Minimnya sentimen diperkirakan masih akan membuat IHSG bergerak bervariasi pada kisaran sempit 7.283 - 7.341. Penutupan dibawah S1 7.283 akan mengakhiri trend naik jangka pendek yang sedang berlangsung.
Posisi High IHSG di atas resisten 7.341 bakal membuka peluang adanya Rally Akhir Tahun hingga kisaran 7.400 - 7.550. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Minim Sentimen, IHSG Bervariasi
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |