https://bali.times.co.id/
Berita

Menilik Persiapan Hari Raya Nyepi di Desa Patoman Banyuwangi

Selasa, 14 Maret 2023 - 22:18
Menilik Persiapan Hari Raya Nyepi di Desa Patoman Banyuwangi Ogoh-ogoh Bhuta Kala buatan pemuda Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMES BALI, BANYUWANGI – Tak lama lagi umat Hindu akan merayakan Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1945 atau 2023. Guna menyongsong hari besar nan suci tersebut, masyarakat Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi yang dikenal sebagai Kampung Bali tengah sibuk melakukan persiapan perayaan nyepi.

Buat yang kepo, apa saja yang menjadi serba-serbi persiapan dari Hari Raya Nyepi desa Patoman yang sering mendapat julukan Bali kecil di Banyuwangi itu. Yuk simak baik-baik!.

Yang pertama dan paling dinanti kebanyakan masyarakat ialah arak-arakan Ogoh-ogoh. Bagaimana tidak, perayaan yang mengundang banyak perhatian itu ternyata juga sebagai bentuk toleransi antar umat. Menariknya tak hanya dari kalangan umat hindu saja yang bersuka ria melakukan pawai dan menampilkan aksi ogoh-ogoh. Ternyata umat beragama lain pun dipersilahkan untuk ikut serta dalam kemeriahan kegiatan rutin tahunan tersebut.

"Itulah indahnya Kampung Pancasila, semua bergotong royong tak hanya saling menghormati, namun juga turut serta memeriahkan apa yang menjadi hari besar keagamaan," jelas, Kepala Desa Patoman, Drs. Suwito, Selasa (14/03/2023).

Saat ini pemuda-pemuda Kampung Bali, tengah membuat ogoh-ogoh Bhuta Kala. Total ada 5 Bhuta, terdiri dari 3 Bhuta besar dan 2 Bhuta kecil yang biasanya dipergunakan untuk anak dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD).

Menariknya, Ogoh-ogoh yang diciptakan hasil dari tangan-tangan kreatif masyarakat itu memiliki berat kurang lebih 50 kilogram dengan tinggi 3 meter, besar sekali bukan?.

Untuk menghasilkan ogoh-ogoh Bhuta Kala, biasanya masyarakat Kampung Bali membutuhkan waktu pengerjaaan satu bulan dengan gotong royong oleh 25 orang pemuda.

"Jadi nanti Ogoh Bhuta Kala ini diarak keliling Desa dengan dingakat oleh 25 orang, bahkan terkadang, selain umat Hindu pun juga ikut mengarak dan menggotong Ogoh-ogoh" ucap salah satu pembuat Ogoh-ogoh Bhuta Kala, Giantara.

Dijelaskan pula oleh pemuka agama Hindu sekaligus Kepala Dusun Patoman Tengah, Made Hardhana, Ogoh-ogoh Bhuta Kala ini adalah simbol dari Keangkara murkaan, oleh sebab itu Bhuta digambarkan dengan mimik seram dan perawakan besar.

"Setelah diarak, Ogoh-ogoh Bhuta Kala ini dibakar, yang artinya segala keangkara murkaan, kebengisan, ketamakan dan sifat jahat ini disucikan dengan api," paparnya.

Selain persiapan pawai ogoh-ogoh Bhuta Kala, Made melanjutkan, agenda atau ritual keagamaan umat Hindu menyambut Hari Raya Nyepi lainya yaitu persiapan upacara Melasti yang dilakukan di Pantai Belibis dengan membuat Caru, yang kemudian dilanjutkan dengan Mundut Sesuhunan Ida Bethara beserta Tapakan di Bale Gong dan Pura Dalem.

"Upacara Melasti ini adalah upacara pengambilan tirta suci air suci ditengah samudera yang dimaknai sebagai pembersihan diri, alam semesta dan seisinya, yang dilaksanakan Minggu, 19 Maret besok," tukasnya.

"Dilanjutkan, pada hari Selasa 21 Maret 2023, saat siang hari akan dilakukan pencaruan atau biasa yang disebut bersih Desa sebagai tolak bala, malamnya baru arak-arakan Ogoh-ogoh," imbuhnya

Toleransi keberagamaan di Desa Pantoman memang luar biasa, meskipun Hari Raya Nyepi jatuh pada tanggal 22 Maret 2023 dan bertepatan dengan awal masuk bulan Suci Ramadan, masyarakat tetap saling menghormati dan tidak sedikitpun melarang untuk merayakan hari besar keagamaan dimasing-masing keyakinan.

"Untuk rute masih belum ditentukan karena bebarengan dengan datangnya bulan suci Ramadan, kemungkinan akan dipendekan," pungkas Made.

Bagi kalian yang penasaran bagaimana menarik dan serunya arak-arakan Ogoh-ogoh beserta saat pembakaranya, bisa langsung datang ke Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi. Disarankan untuk datang sore hari karena kegiatan dilaksanakan setelah maghrib dengan menutup semua akses jalan yang dilalui pawai. (*)

Pewarta : Anggara Cahya Kharisma
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bali just now

Welcome to TIMES Bali

TIMES Bali is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.