TIMES BALI, JAKARTA – Kerap kita mendengar ada yang sehat waktu pergi berlibur ke luar negeri seperti menunaikan umrah atau haji, terserang penyakit menular. Bahkan tidak tertolong karena infeksi virus. 

Mengapa itu terjadi? Founder AMRO Insitute Ge Recta Geson di depan Jamaah Umrah dari Andalus Travel Surabaya, Sabtu (4/2/2023) menyampaikan, kejadian seperti itu, kebanyakan saat di luar negeri orang tersebut terpapar virus-virus baru. 

"Paparan virus yang masif akan mengakibatkan infeksi. Baik pada saluran pernafasan atau saluran pencernaan," jelas Recta.

Lalu kenapa pada sebagian besar orang tetap survive, sedangkan pada beberapa orang tidak tertolong? Jawabannya ada pada sistem imun tubuh.

Terhadap paparan virus lokal kita sudah kebal karena sistem imun tubuh sudah di-training menghadapi virus-virus ini. Paparan virus baru akan mengakibatkan terjadinya fatalitas hanya pada orang yang memiliki masalah sistem imun (immunocompromised). 

Menururnya, ada 2 macam masalah sistem imun. Pertsma, respon Imun yang Rendah (Low Imun). Virus berkembang biak tidak terkendali karena tidak ada perlawanan sistem imun sehingga merusak sel tubuh. Contohnya gagal nafas (ARDS) pada infeksi Covid-19 karena kerusakan sel-sel pada gelembung paru oleh coronavirus. 

Kedua, respon Imun yang Berlebihan (Over Imun). Virus terkendali oleh sistem imun bahkan dapat dimusnahkan namun sel-sel tubuh dirusak akibat peradangan oleh respon imun kita sendiri yang berlebihan. Contohnya gagal nafas pada infeksi Covid-19 karena sel-sel pada gelembung paru dirusak oleh respon imun. 

Membangun Pertahanan Tubuh Terkuat

Recta menjelaskan, untuk membangun pertahanan tubuh terhadap invasi virus dan pertahanan tubuh terhadap peradangan oleh respon imun sendiri, perlu upaya untuk menyeimbangkan respon imun tubuh. 

"Suplementasi probiotik multistrain untuk membangun komunitas mikroba (bakteri, virus, jamur) yang beragam dan didominasi jenis yang menguntungkan (probiotik). Komunitas ini dikenal sebagai gut microbiota (mikrobiota usus)," jelasnya. 

Mikrobiota usus mendidik sistem imun tubuh supaya memiliki respon yang seimbang. Sel imun menjadi aktif untuk melumpuhkan virus sekaligus meredakan peradangan setelah virus musnah. 

"Dengan demikian kerusakan sel-sel organ dicegah baik oleh invasi virus maupun akibat peradangan oleh respon imun kita sendiri," tandasnya.

Biosurfaktan

Salah satu metabolit aktif (produk) dari probiotik multistrain adalah Biosurfaktan (sabun alami). Biosurfaktan dapat melarutkan lemak pada dinding virus dan bakteri patogen lain sehingga bocor, hancur atau mati. 

Probiotik multistrain disemprotkan ke dalam hidung dan diminum dapat merusak atau menghancurkan virus dan bakteri patogen lain pada saluran pernafasan dan pencernaan akibat aktivitas biosurfaktan. 

Secretory Imunoglobulin A atau sIgA

Probiotik multistrain disemprotkan kedalam hidung dan diminum akan menstimulasi sel B pada pipa pernafasan dan pencernaan memproduksi secretory IgA (sIgA) yang disekresikan ke lendir pada dinding pipa-pipa ini. sIgA adalah antibodi poliklonal yang bekerja broadspectrum, dapat melumpuhkan semua virus dan bakteri patogen. 

Solusi Infeksi Virus dan Patogen lain

Jadi probiotik multistrain dapat memusnahkan virus dan bakteri patogen lain melalui aktivitas biosurfaktan dan sIgA secara langsung maupun secara tidak langsung melalui rekrutmen sistem imun dengan respon yang seimbang. 

PRO EM-1 adalah Suplemen Kesehatan yang mengandung probiotik hidup dan metabolit aktif seperti biosurfaktan dengan masa simpan yg panjang. Berbahan baku alam 100% asli Indonesia yang telah mendapat izin edar BPOM sebagai Suplemen. (*)