TIMES BALI, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan keistimewaan Indonesia dalam penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ). Menurut Menag, tidak ada negara lain di dunia yang mampu menyelenggarakan MTQ secara berjenjang seperti Indonesia, yang dimulai dari tingkat RT hingga internasional.

Pernyataan ini disampaikan Menag Nasaruddin Umar dalam sambutannya pada pembukaan MTQ Internasional IV di Jakarta, Rabu (29/1/2025).

MTQ Berjenjang dari Tingkat Terendah hingga Internasional

“Di seluruh dunia, termasuk dunia Islam, urusan MTQ belum ada yang bisa menyamai Indonesia. Tidak ada satu negara pun yang melakukan MTQ berjenjang,” ujar Menag Nasaruddin Umar.

Ia menjelaskan, Indonesia memiliki sistem yang sangat terstruktur, dimulai dari tingkat RT, RW, Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, hingga akhirnya mencapai tingkat Nasional dan Internasional.

“Mulai dari tingkat RT, RW, tingkat Desa/Kelurahan, naik ke atas ke Kecamatan, tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi sampai ke tingkat Nasional dan sore ini kita melakukan secara Internasional,” tambah Menag.

Keunggulan Indonesia dalam MTQ Internasional

Menag Nasaruddin Umar. (FOTO: dok. Kemenag for TIMES Indonesia)

Menurut Menag, Indonesia berhasil mengirimkan utusan MTQ Internasional yang sering kali meraih juara, karena negara ini memiliki lembaga yang khusus menangani pembinaan tilawatil Qur'an, yakni Lembaga Tilawatil Qur'an (LTQ).

“Wajar kalau ada utusan MTQ Internasional kita, umumnya didominasi juara oleh peserta kita dari Indonesia. Karena kita paling serius, bahkan membuat semacam lembaga yaitu Lembaga Tilawatil Qur'an,” jelasnya.

Menag Nasaruddin juga mengungkapkan bahwa tema MTQ Internasional IV 2025, yaitu “Al-Qur'an, Environment, and Humanity for Global Harmony,” sangat relevan dengan tantangan lingkungan dan kemanusiaan yang dihadapi dunia saat ini.

“Al-Qur'an mengajarkan untuk merawat lingkungan dan menjaga bumi dari kerusakan. Jadi, jika kalian ingin melihat bumi ini berumur panjang, maka kita harus merawatnya, itu pesan Al-Qur'an,” tambahnya.

Menag menegaskan bahwa Al-Qur'an mengajak umat manusia untuk bersahabat dengan alam semesta, bukan untuk menaklukkan atau merusaknya.

“Kita diminta untuk bersahabat dengan alam semesta bukan diminta untuk menaklukkan, menjinakkan, membinasakan, dan merusak alam semesta. Al-Qur'an ini adalah kitab yang mengajak untuk melestarikan alam semesta ini,” tandasnya.

MTQ Internasional IV Jakarta: Lomba Tilawah dan Tahfidz Al-Qur'an

MTQ Internasional IV Jakarta berlangsung pada 28 Januari hingga 2 Februari 2025, dengan dua cabang lomba utama, yaitu Tahfidz Al-Qur'an dan Tilawah Al-Qur'an. Tahap pra-kualifikasi untuk ajang ini sudah dilaksanakan pada tahun 2023 dengan partisipasi dari 187 negara. Sebanyak 60 peserta berhasil lolos ke babak grand final, yang terdiri dari 38 peserta yang berasal dari empat benua.

Peserta yang lolos terdiri dari 17 peserta cabang Tilawah Putra, 7 peserta cabang Tilawah Putri, 19 peserta cabang Tahfidz Putra, dan 17 peserta cabang Tahfidz Putri. (*)