TIMES BALI, JAKARTA – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU RI), Pramono Ubaid Tantowi mempersilahkan Calon Presiden (Capres) yang pernah gagal di pemilu sebelumnya, untuk ikut kembali di Pemilu 2024.

Menurut Ubaid, selama ini belum ada aturan yang menjelaskan melarang capres gagal ikut kembali di pemilu. Semua dipersilahkan berkontestasi dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat, melalui jalan politik di Pemilu 2024.

Oleh karena itu, dia memohon kepada pihak-pihak tertentu agar tidak mempermasalahkan isu capres gagal tersebut. Dia memohon agar saling menghormati saat berkontestasi di pemilu 2024, apalagi tokoh yang sempat gagal itu sangat potensial di tengah masyarakat.

"Menurut saya, pertama, dari sisi aturan tidak ada UU atau Peraturan KPU yang mengatur atau melarang. Jadi peluang tetap terbuka. Jadi kami mohon kepada pihak-pihak manapun agar hentikan narasi yang memojokkan Capres Gagal, semua bisa menjadi pemimpin," kata Pramono Ubaid Tantowi di Jakarta, Rabu (26/1/2022).

Ubaid menjelaskan mekanisme jadwal pendaftaran, pemungutan suara hingga pengumuman suara. Semua tidak ada yang bentrokan bahkan sangat dilindungi oleh undang-undang. 

"Kedua, dari sisi tahapan, jika pilkada sesuai jadwal yang direncanakan oleh KPU (pemungutan suara 27 November 2024), maka tidak akan ada irisan antara penetapan hasil Pemilu 2024 (termasuk penetapan pasangan capres/cawapres terpilih) dengan masa pendaftaran paslon Pilkada 2024," lanjut Ubaid.

Capres yang gagal berkontestasi di Pilpres 2024, juga dipersilahkan ikut dalam Pilkada 2024. Mereka dipersilahkan berkompetisi dan tidak ada aturan yang melarang, Pilkada 2024 sangat terbuka dengan siapapun.

"Dari prinsip good and clean government juga nggak masalah. Masak KPU RI mau melarang dalam PKPU. Jadi tidak ada satupun larangan yang kita sampaikan, semua boleh mencalonkan diri, dan semua boleh menjadi pemimpin lewat jalur demokrasi," kata Pramono Ubaid Tantowi. (*)