TIMES BALI, JAKARTA – Tim DVI (Disaster Victim Identification) dan DNA Polri bakal melakukan tugas identifikasi jenazah kru kapal selam KRI Nanggala 402. Polri mengirimkan tim tersebut ke wilayah perairan Bali utara.

"Tim DVI dan DNA RS Polri Raden Said Sukanto dan Tim DVI dan DNA Pusdokkes Polri akan dikirim ke sana (Bali Utara) untuk membantu operasi tenggelamnya KRI Nanggala 402," kata Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Polisi Asep Hendra saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (27/4/2021), dikutip dari kabar24.bisnis.com.

Di samping identifikasi identitas para korban, tim juga bertugas menampung sampel DNA keluarga jenazah kru Kapal Selam Nanggala-402.

Namun pihak RS Polri Kramat Jati tidak menjelaskan lebih rinci jumlah personel yang dikirimkan ke perairan Bali Utara itu.

Dia hanya menjelaskan bahwa Tim DVI dan DNA Polri itu bakal bekerja mencocokkan DNA keluarga korban KRI Nanggala 402 dengan jenazah kru yang ditemukan. 

"Kami siap membantu penuh operasi ini," ujarnya. 

Seperti diketahui, kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) dini hari. Kapal yang berisi 53 awak itu sedang melaksanakan latihan tempur di perairan utara Bali.

Sesuai rencana, kapal selam itu hendak melakukan latihan tembak torpedo kepala perang pada Rabu (21/4/2021) dini hari. 

Sesuai jadwal, estimasi KRl Nanggala 402 harusnya timbul ke permukaan pukul 05.15 Wita. Karena tidak juga ke permukaan, maka saat itu dilakukan prosedur sublook.

Setelah tiga jam pencarian, prosedur berganti menjadi submiss yakni status kapal selam hilang.

Kemudian, pada Sabtu (24/4/2021), KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam. Selang sehari, 53 kru di dalam kapal selam tersebut dinyatakan gugur. (*)