TIMES BALI, JAKARTA – Haryanto, Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, mengungkapkan bahwa akan ada 18 kloter yang mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah pada Kamis (8/6/2023), hingga penerbangan ke-265 akan ditutup.

Kloter terakhir dari gelombang pertama jemaah haji Indonesia yang akan mendarat di Bandara Madinah adalah kloter JKG melalui jalur fast track. Sedangkan kloter pertama yang mendarat di Jeddah adalah kloter Solo-Yogyakarta (SOC) 46 pada pukul 04.05 Waktu Arab Saudi (WAS).

Dari Embarkasi Batam (BTH), sebanyak 5.849 dari total 11.635 jemaah telah diterbangkan dan tiba di Madinah. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) telah menerbangkan lebih dari 60 persen jemaah haji. Sementara itu, Surabaya (SUB) dan Solo (SOC) masih di bawah 60 persen dari jumlah total rombongan yang diangkut.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, hingga pukul 16.30 Waktu Arab Saudi (WAS) pada Senin (5 Juni 2023), telah tercatat 211 kloter dengan total 80.148 jemaah haji yang mendarat di Bandara Madinah. Dari jumlah tersebut, terdapat 24.410 jemaah lansia dan 19 orang yang telah meninggal dunia.

jemaah haji yang tiba di Bandara AMMA akan tinggal di Madinah selama beberapa hari untuk melaksanakan ibadah Arbain. Setelah itu, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Makkah untuk menjalani Umrah Qudum atau Umrah Wajib.

Pemerintah Arab Saudi akan memberlakukan pembatasan akhir (closing date) kedatangan jemaah calon haji Indonesia di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah pada Kamis (8/6/2023) pukul 02.00 Waktu Arab Saudi. Hingga Senin (5/6/2023), sudah tercatat 206 kelompok terbang (kloter) dari 13 embarkasi seluruh Indonesia yang telah tiba di Madinah. Rencananya, akan ada 265 kloter yang akan mendarat di Bandara AMMA Madinah.(*)