TIMES BALI, JAKARTA – Cek Fakta TIMES Indonesia menelusuri kabar tentang adanya beras palsu di kalangan pedagang makanan yang beredar di media sosial. Kabar ini tersebar melalui sebuah video yang diunggah oleh sebuah akun Facebook pada tanggal 7 Januari 2020.
Dalam video tersebut, seorang anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD di Kendari, Sulawesi Tenggara, diduga bahwa nasi dari sebuah warung makan menggunakan beras palsu.
Video tersebut juga menampilkan keterangan sebagai berikut
Seorang anggota Babinsa TNI AD di Kendari mencurigai adanya peredaran beras yang diduga palsu atau plastik diwilayahnya yang dijual oleh para pedagang kami lima.
Pada tayangan video yang mulai beredar luas tersebut, anggota TNI yang tidak diketahui namanya mencoba meyakinkan pedagang kaki lima jika beras yang dijualnya adalah palsu.
Beras tersebut kemudian dikepal - kepal oleh anggota TNI lalu dibanting ke permukaan meja. Anehnya, beras tidak hancur atau rusak. Sebaliknya beras terlihat sedikit memantul ke atas layaknya plastik.
Anggota TNI yang merupakan salah satu dari anggota Kodim Kendari kemudian tidak menyalahkan pedagang nasi karena ketidak tahuannya jika beras yang digunakan adalah plastik.
https://www.facebook.com/infokomando.id/posts/1203398639858719/
Namun, apakah klaim ini benar? Mari kita simak penelusurannya.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta TIMES Indonesia melakukan penelusuran informasi ini dengan menggunakan kata kunci "anggota Babinsa TNI AD di Kendari beras palsu" di kolom pencarian Google Search.
Hasil penelusuran mengarahkan kami ke sebuah artikel dari Liputan6 yang berjudul "Akhir Video Viral Beras Palsu Oknum TNI." Artikel ini terbit pada bulan Januari 2020.
Dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa seorang oknum anggota TNI di Kota Kendari, yang bernama Kopda Harmin, membuat heboh setelah videonya di sebuah warung makan tersebar. Dalam video tersebut, Kopda Harmin menduga bahwa nasi di warung tersebut berasal dari beras palsu.
Namun, setelah penelusuran lebih lanjut, Kopda Harmin mengakui kesalahannya. Ternyata, nasi yang dia temukan memiliki kandungan khusus yang membuatnya melenting saat dibanting. Klarifikasi ini disampaikan di Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kendari.
Menurut Kepala Balai POM Kendari, Made Guyasa, beras dalam video tersebut adalah beras resmi yang beredar di pasaran dan aman dikonsumsi. Kandungan amilopektin dan amilosa dalam beras tersebut di atas 25 persen, sehingga nasi akan mudah melenting saat dibanting.
Selain itu, BPOM juga menyimpulkan bahwa beras dalam video tersebut tidak mengandung bahan formalin, boraks, atau plastik.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Cek Fakta TIMES Indonesia, klaim tentang adanya beras palsu dalam video yang melibatkan anggota TNI tersebut adalah tidak benar. Hasil klarifikasi dan uji laboratorium menunjukkan bahwa beras dalam video tersebut adalah beras resmi yang aman dikonsumsi dan memiliki sifat melenting saat dibanting karena kandungan amilopektin dan amilosa yang tinggi.
Sumber:
Akhir Video Viral Beras Palsu Oknum TNI
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 24 media dan satu komunitas (Mafindo) untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Cek Fakta: Klaim Beras Palsu di Kendari Ditemukan Babinsa TNI yang Tidak Benar
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |