TIMES BALI, JAKARTA – Malam ke-20 Ramadan menjadi malam yang istimewa bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa. Selain mendekatkan diri kepada Allah melalui amalan ibadah, pada malam ke-20 ini terdapat keutamaan khusus bagi mereka yang melaksanakan Shalat Tarawih.
Berdasarkan keputusan Kementerian Agama terkait jadwal Ramadan, malam ini, Sabtu (30/3/2024), umat Islam di Indonesia memasuki malam ke-20 Ramadan 1445 Hijriah. Ini berarti, Shalat Tarawih yang dikerjakan menjadi Shalat Tarawih malam ke-20 yang sebentar lagi memasuki 10 hari terakhir.
Dalam kitab Durratun Nashihin dijelaskan mengenai keutamaan Shalat Tarawih pada malam ke-20 Ramadan. Hadis tersebut berbunyi:
وَفِى اللَّيْلَةِ الْعِشْرِيْنَ يُعْطَى ثَوَابَ الشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ
Artinya: "Pada malam kedua puluh, akan diberi pahala seperti pahala orang yang mati syahid dan orang-orang shalih."
Derajat syahid tentu menjadi dambaan setiap muslim. Menurut ulama Asy’ariyah, Ar-Raghib Al-Ashfahani, orang yang syahid ketika sakaratul maut akan memperoleh anugerah seperti yang disebutkan dalam Al-Quran Surah Fushshilat ayat 30, Al-Hadid ayat 19, dan Ali ‘Imran ayat 169.
Umumnya, sebutan mati syahid identik dengan mereka yang gugur di jalan Allah saat berperang. Namun, hadis di atas menunjukkan bahwasanya Allah SWT memberikan keutamaan mati syahid juga di luar medan perang.
Ini menandakan luasnya rahmat Allah, karena jika syahid hanya diberikan kepada mereka yang gugur di medan perang saja, tentu sedikit umat Nabi Muhammad SAW yang meraih derajat mulia tersebut.
Adapun keutamaan lain bagi orang yang mati syahid adalah diampuninya segala dosa, kecuali hutang. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW: “Seorang yang mati syahid akan diampuni segala dosa-dosanya, kecuali hutang.” (HR. Muslim)
Lalu, bagaimana dengan pahala Shalat Tarawih malam ke-20 yang dijanjikan seperti pahala syahid? Para ulama menjelaskan bahwa hal ini tidak bisa diartikan secara harfiah.
Maksudnya adalah pahala Shalat Tarawih malam ke-20 sangat besar dan istimewa, setara dengan pahala orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih.
Pahala ini tentu saja didapatkan dengan niat yang tulus, ibadah yang khusyuk, dan tentunya diiringi dengan amalan baik lainnya selama bulan Ramadan.
Malam ke-20 Ramadan menjadi momentum untuk semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Menjalankan Shalat Tarawih dengan khusyuk, memperbanyak doa dan dzikir, serta memperbanyak amal kebaikan lainnya dapat menjadi bekal meraih keutamaan yang dijanjikan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pahala Shalat Tarawih ke-20 Ramadan Sebanding Mati Syahid?
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |